Siapa yang tidak kenal atau tahu tentang sosok Pep Guardiola? Tentu saja semua penggemar sepakbola dunia sudah mengetahui sosok pria berkepala botak ini.Â
Beliaulah sosok dibalik lahirnya bintang-bintang sepakbola ternama seperti Lionel Messi, Robert Lewandowski, hingga Erling Haaland. Dan Guardiola juga adalah sosok dibalik kesuksesan 3 tim yang pernah dia latih: Barcelona, Bayern Munich, dan Manchester City. Yang terbaru, Guardiola berhasil membawa The Citizen meraih quintuple selama setahun ini, dan menjadikannya sebagai salah satu pelatih tersukses sepanjang sejarah, dan Manchester City dinobatkan sebagai tim Inggris pertama yang mampu meraih 5 gealr dalam setahun.Â
Selama 7 tahun ditangani oleh Guardiola, Manchester City bertransformasi menjadi salah satu tim terbaik Eropa yang di tahun 2023 ini berhasil meraih gelar juara UCL pertamanya sepanjang sejarah. Itu semua berkat tangan dingin dari seorang Pep Guardiola yang sangat mengerti kualitas para pemainnya dan strateginya yang juga cerdas.
Berawal dari medali emas Olimpiade Barcelona 1992
Guardiola juga merupakan mantan pemain Barcelona yang mengabdi selama 11 tahun, dari tahun 1990 hingga 2001 sebagai gelandang tengah. Guardiola juga pensiun sangat muda, yaitu 35 tahun dan klub terakhirnya adalah Dorados asal Meksiko.
Mengawali karir sebagai pelatih di usia 37 tahun bersama Barcelona
Memang, saat Guardiola  bermain 11 tahun bersama La Blaugrana, Guardiola hanya sekali merasakan gelar juara UCl bersama Barcelona, yaitu di musim1991-1992, yang mana dia berada satu tim dengan Ronald Koeman. Jadi, Guardiola termasuk salah satu pemain dan pelatih yang meraih gealr juara di tim yang sama. Selama 4 musim di Barcelona, yaitu di tahun 2008-2012, Guardiola telah mempersembahkan 14 gelar, termasuk 3 gelar La Liga di 3 musim beruntun (2008-09 hingga 2010-2011), 2 gelar UCL (2008-09 dna 2010-2011), dan 2 gealr Piala Dunia Antarklub (2009 & 2011).
Menjadi pelatih pertama yang meraih 3 gelar Piala Dunia Antarklub bersama 3 tim yang berbeda
Saat melatih Bayern Munich di tahun 2013, Guardiola datang setelah Munchen juara UCL musim 2012-13. Dan di tahu 2013 di musim perdanya bersama Die Roten, Guardiola meneruskan kejayaan Munchen dengan menjuarai Piala Dunia Antarklun tahun 2013. Memang selama 3 musim melatih Bayern Munich (2013-2016), Guardiola gagal mempersembahkan gelar UCL.Â
Namun bersama Gyuardiola selama 3 musim itulah Muncehn mulai merajai Bundesliga dengan 3 musim berturut-turut menjuarai Bundesliga di musim 2013-14, 2014-15, dan 2015-16 bersama Guardiola hingga melanjutkannya sampai musim 2022-23 lalu dengan pelatih yang berbeda. Dan saat Guardiola mulai melatih Manchester City di tahun 2016, Guardiola berhasil membawa Manchester City 4 kali juara EPL di musim 2017-18, 2018-19, 2020-21, 2021-22, dan 2022-23. Dan puncak kesuksesannya bersama dengan The Citizen hadir di tahun 2023 ini, dimana Guardiola membawa Haaland dkk meraih quintuple selama satu tahun, yang teristimewanya adalah ketika menjuarai UCL 2022-23 dan Piala Dunia Antarklub 2023. Sungguh pelatih yang sangat luar biasa, meskipun Guardiola dikenal memiliki beberapa kontroversi dan ketidaksukaannya terhadap pemain Afrika.Â
Klub atau negara selanjutnya bagi Guardiola jika sudah selesai dengan Manchester City
Jika hengkang dari Manchester City dan ingin mencari tantangan baru, sepertinya Italia cocok bagi Guardiola sebagai pengalaman barunya melatih di negeri Pizza. Dan klub yang mestinya cocok dengan strategi tiki-takanya adalah AS Roma, Lazio atau AC Milan. Atau jika Guardiola ingin mencari tantangan dengan melatih timnas, mungkin timnas Inggris atau timnas Italia sangatlah cocok untuk dicoba. Semoga saja setelah hengkang dari Manchester City, beliau tidak memutuskan untuk rehat terlalu lama dari sepakbola khususnya dunia kepelatihan.
Itulah Pep Guardiola, sang maestro yang cerdas dalam melatih sebuah tim. Berawal dari emas Olimpiade 1992 cabang sepakbola, kini menjadi pelatih emas bagi 3 tim yang beruntung mendapatkan jasanya. Semoga Guardiola kelak mendapatkan longlife achievement sebagai pelatih terhebat sepanjang masa.Â