Hal tersebut juga dikarenakan Dasiyah sudah dijodohkan dengan Seno Aji (Ibnu Jamil), seorang tentara militer dan juga sudah sempat bertunagan. Namun akhirnya Idroes berubah pikiran dan menyetujui hubungan Dasiyah dan Soeraja, hingga membuat Dasiyah akhirnya menolak untuk menikahi Seno Aji.Â
Namun, perjalanan cinta Dasiyah dan Raja tidak benar-benar mulus dan sangat penbuh dengan jalan terjal. Banyak cobaan yang mereka alami, hingga pada akhirnya cinta mereka harus benar-benar kandas setelah Idroes dibunuh oleh orang-orang suruhan Soedjagad dan Dasiyah sendiri dibawa ke Pengasingan.Â
Soeraja pun akhirnya terpaksa bekerja dengan Soedjagad yang sebenarnya sudah mengiminginya dan menawarinya untuk bekerja di Kretek  Proklamasi. Dan kejadian tersebut pun membuat Soeraja juga terpaksa menikahi Purwanti (Sheila Dara Aisha) yang merupakan putri dari Soedjagad.Â
Setelah peristiwa tersebut, Soeraja sempat bertemu lagi dengan Dasiyah setelah Soeraja memiliki 3 orang putra di sebuah stasiun. Dan itu adalah pertemuan terakhir mereka, sebelum Dasiyah meninggal karena terkena infeksi. Dasiyah mati muda dan tidak diketahui oleh Soeraja hingga usia tua.Â
Dan Soeraja pun di usia tuanya juga mengidap kanker dan umurnya tidak akan lama lagi. Itu sebabnya dia menugaskan putranya, Lebas (Arya Saloka) untuk mencari keberadaan Jeng Yah.Â
Namun, di akhir cerita Soeraja bertemu dengan anaknya Jeng Yah, Arum Cengkeh (Putri Marino) yang bekerja sebagai dokter dan ternyata dirawat oleh adik dari Jeng Yah, Rukayah.Â
Dan disitulah akhirnya Soeraja meminta maaf kepada Arum atas perbuatannya hingga akhirnya Soeraja meninggal. Sungguh kisah cinta yang benar-benar tragis, bukan karena restu orangtua, bukan karena hadirnya orang ketiga, namun karena persaingan kretek jaman dulu yang menjadi bisnis.
Menggabungkan latar waktu jaman dulu dan jaman sekarang
Gadis Kretek mengambil latar waktu di tahun 1960 hingga 1975. Di masa-masa tersebut memang diceritakan industri kretek sedang menamur dan jaya-jayanya.Â
Banyak pula desain rumah jaman dulu yang unik, alat komunikasi yang masih alakadarnya, mesin cetak jaman dulu, hingga kamera yang hampir meneyerupai kamera digital.Â
Sementara untuk latar di jaman modern, mengambil latar di tahun 2001. Dan di tahun tersebut, HP Nokia jadul sedang berjaya dan telepon juga masih jadul.Â