Siapa yang sudah menonton serial Gadis Kretek? Pasti semuanya sudah menonton, dan saya rasa jumlah penontonnya lebih dari 1 juta. Hehehe.Â
Bukan tanpa alasan, karena serial ini diadaptasi dari novel dengan judul yang sama karya dari Ratih Kumala yang diterbitkan tahun 2012. Dan sebelum serial ini rilis saja, banyak yang sudah heboh karena sudah mengetahui siapa saja pemeran-pemerannya.Â
Tentu saja Dian Sastrowardoyo lah yang membuat netizen Indonesia heboh, karena dia akan memerankan Dasiyah a.k.a Jeng Yah, karakter utama dari novel Gadis Kretek tersebut. Dan lawan mainnya adalah Ario Bayu yang berperan sebagai Soeraja, mantan kekasih dari Dasiyah.Â
Para pemeran serial Gadis Kretek lainnya diantaranya adalah: Tissa Biani (Rukayah muda), Arya Saloka (Lebas), Putri Marino (Arum Cengkeh), Winky Wiryawan, Ibnu Jamil (Seno Aji), hingga Verdi Solaiman (Soedjagat).Â
Tentunya juga yang paling bikin heboh adalah Arya Saloka, yang memerankan Lebas, putra dari Soeraja dan Purwanti. Bukan tanpa alasan, kehadiran Arya Saloka disini mungkin juga sebagai obat rindu bagi para fans Ikatan Cinta yang (masih) belum move on dari karakter Aldebaran a.k.a Mas Al.Â
Gadis Kretek berjumlah 5 episode dengan total durasi yang hampir 6 jam. Dan semua episdoe tersebut diceritakan secara urut. Latar belakang tahun yang diambil di Gadis Kretek ini adalah tahun 1960-1975 dan tahun 2001.Â
Serial ini menceritakan tentang kehidupan seorang gadis bernama Dasiyah, putri sulung dari Idroes Moeria (Rukman Rosadi) dan Roemaisa (Sha Ine Febrianti). Idroes, ayah Dasiyah adalah pemilik perusahaan kretek ternama, yang bernama kretek Merdeka. Perusahaan Kretek Merdeka milik Idroes tersebut sangat sukses dan terkenal, hingga membuat seorang Soedjagad sangat iri kepada Idroes.Â
Soedjagad iri karena perusahaan Kretek Merdeka milik Idroes lebih sukses dan terkenal dibanding perusahaan kretek miliknya yang bernama Proklamasi. Dan Kretek Merdeka menjadi semakin sukses setelah hadirnya seorang Soeraja (Ario Bayu), seoang yatim piatu yang berasal dari Jakarta yang dikejar-kejar orang akrena dia merupakan antek Hindia Belanda.Â
Kehadiran Soeraja ini bukajn hanya membuat Kretek Merdeka semakin sukses, tapi ternyata juga timbul rasa cinta antara Dasiyah dan Soeraja.Â
Mengetahui hal tersebut, Idroes dan Roemaisa sangat terkejut dan sempat tidak menyetujui hubungan Dasiyah dan Soeraja, hingga sempat mengusir Soeraja dari rumah mereka.Â
Hal tersebut juga dikarenakan Dasiyah sudah dijodohkan dengan Seno Aji (Ibnu Jamil), seorang tentara militer dan juga sudah sempat bertunagan. Namun akhirnya Idroes berubah pikiran dan menyetujui hubungan Dasiyah dan Soeraja, hingga membuat Dasiyah akhirnya menolak untuk menikahi Seno Aji.Â
Namun, perjalanan cinta Dasiyah dan Raja tidak benar-benar mulus dan sangat penbuh dengan jalan terjal. Banyak cobaan yang mereka alami, hingga pada akhirnya cinta mereka harus benar-benar kandas setelah Idroes dibunuh oleh orang-orang suruhan Soedjagad dan Dasiyah sendiri dibawa ke Pengasingan.Â
Soeraja pun akhirnya terpaksa bekerja dengan Soedjagad yang sebenarnya sudah mengiminginya dan menawarinya untuk bekerja di Kretek  Proklamasi. Dan kejadian tersebut pun membuat Soeraja juga terpaksa menikahi Purwanti (Sheila Dara Aisha) yang merupakan putri dari Soedjagad.Â
Setelah peristiwa tersebut, Soeraja sempat bertemu lagi dengan Dasiyah setelah Soeraja memiliki 3 orang putra di sebuah stasiun. Dan itu adalah pertemuan terakhir mereka, sebelum Dasiyah meninggal karena terkena infeksi. Dasiyah mati muda dan tidak diketahui oleh Soeraja hingga usia tua.Â
Dan Soeraja pun di usia tuanya juga mengidap kanker dan umurnya tidak akan lama lagi. Itu sebabnya dia menugaskan putranya, Lebas (Arya Saloka) untuk mencari keberadaan Jeng Yah.Â
Namun, di akhir cerita Soeraja bertemu dengan anaknya Jeng Yah, Arum Cengkeh (Putri Marino) yang bekerja sebagai dokter dan ternyata dirawat oleh adik dari Jeng Yah, Rukayah.Â
Dan disitulah akhirnya Soeraja meminta maaf kepada Arum atas perbuatannya hingga akhirnya Soeraja meninggal. Sungguh kisah cinta yang benar-benar tragis, bukan karena restu orangtua, bukan karena hadirnya orang ketiga, namun karena persaingan kretek jaman dulu yang menjadi bisnis.
Menggabungkan latar waktu jaman dulu dan jaman sekarang
Gadis Kretek mengambil latar waktu di tahun 1960 hingga 1975. Di masa-masa tersebut memang diceritakan industri kretek sedang menamur dan jaya-jayanya.Â
Banyak pula desain rumah jaman dulu yang unik, alat komunikasi yang masih alakadarnya, mesin cetak jaman dulu, hingga kamera yang hampir meneyerupai kamera digital.Â
Sementara untuk latar di jaman modern, mengambil latar di tahun 2001. Dan di tahun tersebut, HP Nokia jadul sedang berjaya dan telepon juga masih jadul.Â
Sementara kota M yang diceritakan di serial ini adalah merujuk dari kota Muntilan, sebuah daerah di Magelang, Jawa Tengah. Penggabungan latar jaman dulu dan jaman modern ini benar-benar disuguhkan dengan sangat menakjubkan.
Diceritakan oleh 4 narator yang berbeda yang merupakan keempat pemeran utama tersebut
Kisah Dasiyah dan Soeraja serta kehidupan mereka diceritakan melalui surat yang ditulis oleh Dasiyah dan juga Soeraja. Dan cerita tersebut disampaikan menggunakan 4 narasuara yang merupakan 4 pemeran utama serial ini: Dian Sastro (Dasiyah), Ario Bayu (Soeraja muda), Pritt Timothy (Soeraja tua), dan Nungki Kusumastuti (Rukayah tua).Â
Untuk kisah dari Dasiyah memang Dain Sastro sendiri yang menceritakan dan menjadi narator tersebut melalui surat-surat yang diceritakan ditulis oleh Dasiyah sendiri.Â
Sementara dari sudut pandang cerita Soeraja juga diceritakan melalui surat-surat yang ditulis oleh Soeraja muda sendiri dan disuarakan oleh Ario Bayu.Â
Sementara lanjutan kisah Soeraja muda dilanjutkan oleh Soeraja tua sendiri dengan ingatannya, demikian juga kisah lanjutan dari Dasiyah diceritakan oleh Rukayah tua dengan ingatannya sendiri. Cerita yang disampaikan oleh 4 pemeran utama tersebut benar-benar urut dan sempurna.
Penyesalan yang terlambat oleh Soeraja dan Kehidupan Dasiyah yang sungguh menyakitkan
Dasiyah dna Soeraja meamng benar-benar tidak ditakdirkan bersatu. Dan setelah keduanya menjalani hidup masing-masing, ternyata keduanya memiliki nasib yang berbeda.Â
Soeraja memiliki 3 orang putra bersama Purwanti, dan sementara Dasiyah yang akhirnya menerima Seno Aji sebagai suaminya setelah sempat menolak, ternyata justru malahberakhir dengan tragis karena Seno Aji diceritakan gugur dalam perang. Dan yang lebih menyakitkan lagi, Dasiyah melahirkan seorang putri sebulan setelah kematian Seno Aji. Dan anak itu diberi nama Arum Cengkeh.Â
Di awal, memang Arum mengaku jika ibunya adalah Rukayah, adik dari Dasiyah. Namun, setelah rasa penasaran yang besar dan ingin mengetahui kebeanran yang sesungguhnya, akhirnya Arum menemukan bukti bahwa dia adalah anak dari Dasiyah, yang sebenarnya Dasiyah menyuruh Rukayah untuk menjaga Arum seperti anaknya sendiri.Â
Memang Rukayah diceritakan tidak menikah hingga tua. Soeraja yang menyuruh Lebas mencari keberadaan Dasiyah yang berujung pertemuan antara Lebas dan Arum, membuat Soeraja sadar dan menyesali perbuatannya di masa lalu.Â
Begitupun juga dengan Purwanti, yang menyadari bahwa perbuatan sang ayah, Soedjagad juga telah membuat hidup Dasiyah dan keluarganya menderita.
Itulah penyesalan seorang Soeraja yang benar-benar sudah terlambat, yang di akhir episode Soeraja akhrinya bertemu dengan Arum dan meminta maaf atas perbuatannya.Â
Soeraja sempat mengunjungi makam Dasiyah, sebelum akhirnya dia juga meninggal dunia. Dan di akhir episode pula, Rukayah dan PUranti akhirnya juga bertemu dan berdamai.Â
Apakah Arum dan Lebas pacaran?
Kisah cinta Dasiyah dan Soeraja memang telah kandas dan berakhir tragis. Namun, mungkin tidak dengan kedua anaknya, Lebas dan Arum yang tidak sengaja bertemu di Museum Kretek. Keduanya memang begitu dekat walaupun di awal- awal sering hampir berantem dan salah paham.Â
Namun, keduanya semakin akrab hingga di akhir episode menimbulkan rasa penasaran yang begitu mendalam. Apakah mereka akhirnya pacaran? Atau justru adegan terakhir di akhir episode hanya ditampilkan sebagai pemanis saja? Sepertinya Gadis Kretek harus lanjut ke season 2 dan Lebas serta Arum yang menjadi karakter utamanya. Hehehe.
Ternyata, tragis dan kandasnya cinta Dilan dan Milea tidak seberapa dibanding dengan tragisnya dan kandasnya kisah cinta Dasiyah dan Soeraja. Dilan dan Milea hubungannya berakhir karena salah paham, namun keduanya hidup bahagia dengan pasangan masing-masing. Sedangkan Soeraja dan Dasiyah hubungannya kandas karena persaingan bisnis, dan sempat hidup dengan pasangan masing-masing, namun ternyata keduanya tidak bahagia.Â
Itulah review Gadis Kretek versi saya. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H