Mohon tunggu...
Mario Amarya
Mario Amarya Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Saya hobi menulis dan saat ini sedang mencari pekerjaan tetap yang berhubungin dengan menulis dan menerjemahkan.

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

Hasil Akhir MotoGP 2023: Gelar Kedua Bagnaia dan Akhir yang Tragis bagi Jorge Martin...

27 November 2023   09:36 Diperbarui: 27 November 2023   09:49 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pecco Bagnaia yang musim ini memakai nomor punggung 1. Sumber: getty images (Eric Alonso)

MotoGP musim 2023 resmi berakhir, dan Francesco Bagnaia berhasil keluar sebagai juara dunia sekaligus menjadi gelar kedua bagi 'Pecco'. Namun ini juga merupakan akhir musim yang tragis bagi Jorge 'Martinator' Martin yang juga berpeluang juara di akhir musim kemarin. 

Jarak poin Pecco dan Martin sebenarnya hanya terpaut 14 poin sebelum race terakhir dimainkan, dan banyak yang menjagokan Martinator menjadi juara baru MotoGP sebenarnya, dengan syarat Martin harus memenagkan pertandingan asalkan Bagnaia tidak finish di top 5.

Namun, takdir berkata lain. Martin harus merelakan kesempatan juara setelah terjatuh dan bertabrakan dengan Marc Marquez saat masih menyisakan 22 lap. 

Tentunya, dengan kejadian tersebut, Bagnaia lah yang keluar sebagai juara karena poinnya sudah tidak bisa terkejar lagi. Sungguh sebiah kesempatan yang disia-siakan oleh Martin, dan harus mengalami nasib yang sangat tragis di akhir race MotoGP musim ini.

Francesco Bagnaia meraih gelar kedua MotoGP. Sumber: getty images (Mirco Lazzari gp)
Francesco Bagnaia meraih gelar kedua MotoGP. Sumber: getty images (Mirco Lazzari gp)
Gelar kedua bagi Pecco dan mematahkan kutukan nomor 1

Pecco Bagnaia yang musim ini memakai nomor punggung 1. Sumber: getty images (Eric Alonso)
Pecco Bagnaia yang musim ini memakai nomor punggung 1. Sumber: getty images (Eric Alonso)
Keberhasilan Francesco 'Pecco' Bagnaia meraih gelar juara dunia MotoGP untuk kali kedua merupakan raihan yang sangat fantastis bagi Pecco dan tim Ducati Lenovo. Ini juga merupakan kebangkitan dari tim Ducati setelah 10 tahun tidak merasakan gelar juara. 

Gelar juara ini terasa sangat istimewa bagi Pecco juga karena berhasil mematahkan kutukan nomor punggung 1, nomor yang dipakai Pecco di musim 2023 setelah sebelumnya memakai nomor 63.

Berdasarkan Motorsport.com, rider yang menggunakan nomor 1 di motornya akan mengalami nasib sial dan tidak akan bisa mempertahankan gelar juara MotoGP. 

Sebagai contoh, Wayne Rainey yang berhasil menjuarai MotoGP ditahun 1990 hingga 1992. Dan di musim tahun 1993, dia mengganti nomornya dari 2 ke 1. 

Sontak, nasib sial menghampiri Rainey dan mengalami cedera tulang punggung saat terjatuh di Sirkuit Misano. Dia gagal juara dan gelar musim 1993 jatuh ke tangan Kevin Schwantz. 

Korban berikutnya adalah Alex Criville, yang merosot ke posisi 9 di musim 2000. Sebenarnya, saat Pecco menggunakan nomor keramat ini, dia beberapa kali jatuh dan bahkan sempat cedera saat terjatuh di sirkuit Catalunya. 

Namun, cederanya tidak parah dan masih bisa mengikuti balapan di race berikutnya. Dan terbukti, kutukan tersebut berhasil dipatahkan Pecco dengan beberapa kali podium di race tersisa hingga mengunci gelar kedua beruntun.

Awal musim yang terlambat panas dan berakhir tragis bagi Jorge Martin

Jorge 'Martinator' Martin, pebalap Ducati Pramac Racing. Sumber: getty images (Eric Alonso)
Jorge 'Martinator' Martin, pebalap Ducati Pramac Racing. Sumber: getty images (Eric Alonso)

Musim 2023 ini bisa dikatakan menjadi musim yang paling sial bagi Jorge Martin. Bagaimana tidak, berkali-kali hampir podium hingga sempat jatuh berkali-kali membuat kesempatannya untuk meraih gelar juara MotoGP untuk pertama kali menipis dan bahkan pupus di akhir musim. 

Memang Martin menjalani kompetisi musim 2023 ini dengan terlambat panas dan salah dalam mengambil beberapa keputusan, termasuk dalam pemilihan ban. Dan salah memilih ban tersebut berakibat fatal saat balapan di Sirkuit Mandalika, dimana dia memimpin posisi satu hingga lap 6, namun terjatuh dan tidak bisa melanjutkan sisa balapan. 

Dan kejadian yang sama terulang kembali di sirkuit Phillip Island, dimanaMartin yang sudah memimpin jauh dengan jarak hingga 3, 5 detik, namun saat lap terakhir jaraknya semakin menipis hingga ditikung 4 rider sekaligus karena bannya sudah habis. 

Alhasil Martin finih di posisi ke 5. Sempat tampil impresif dan menjaga asa juara di sirkuit Thailand dengan podium 1 dan menempati posisi 3 di sirkuit Sepang , Malaysia, Martin justru keok dan menurun di sirkuit Qatar dan puncaknya saat kemarin di race terakhir di GP Valencia. 

Di race terakhir, terlihat memang Martin benar-benar tegang dan terburu-buru sekali saat menjalankan motornya. Sempat berada di posisi kedua membuntuti Pecco, di Lap 23 saat berada di garis finish Martin justru hampir mehyalip Pecco dan menyenggol pebalap Ducati nomor plat 1 itu. 

Beruntung, Pecco tidak jatuh dan tetap melaju. Sementara Martin melebar dan terlempar ke posisi ke 6. Petaka datang di lap 22, dimana Martin menyenggol Marc Marquez dan menyebabkan Marquez jatuh terpental, sementara nahasnya Martin pun juga ikut terjatuh. Dan seketika persaingan antara Pecco vs Martin pudar dan sia-sia serta tidak ada artinya. 

Gelar juara dan kesempatan juara Jorge Martin yang sudah di depan mata pun sirna dan harus berakhir tragis. Martin pun harus kembali ke Paddock tim Ducati Pramac Racing dengan menangis serta dengan rasa penyesalan. 

Namun tim Ducati tetap menyemangati Martin dan memberikan apresiasi perjuangannya. Sungguh kesialan yang teramat sangat mendalam bagi Jorge Martin, dan tentunya bagi tim Ducati Pramac Racing. 

Pertandingan terakhir dan perpisahan Marc Marquez bersama tim Honda Repsol

Marc Marquez, rider Honda Repsol. Sumber: getty images (Eric Alonso)
Marc Marquez, rider Honda Repsol. Sumber: getty images (Eric Alonso)
Musim MotoGP 2023 ini ternyata juga merupakan msuim terakhir bagi Marc 'Baby Alien' Marquez bersama tim Honda Repsol. Musim depan, Marc Marquez akan bergabung dengan Ducati Gresini Racing dan kembali satu tim dengan sang adik, Alex Marquez. 

Namun, kado perpisahan Marquez dengan Honda dirusak oleh Jorge Martin setelah Marquez terjatuh di lap 22. Walaupun begitu, Marquez selamat serta masih bisa menyaksikan balapan terakhir melalui televisi di Paddock tim Honda. 

Ini merupakan perpisahan yang sungguh emosional sebenarnya dengan Tim Honda, karena sudah 11 tahun Marc Marquez berseragam Honda Repsol dan sudah 6 gelar yang didapatkan Marquez bersama Honda. 

Menarik untuk melihat kiprah Marc 'Baby Alien' Marquez bersama tim Ducati Gresini Racing di musim 2024 nanti. Apakah Marquez akan memberikan yang terbaik, atau justru malah semakin menurun.

Prediksi Rider dan Tim yang akan berjaya di MotoGP 2024

Pedro Acosta, pebalap Moto2 yang promosi ke MotoGP musim 2024. Sumber: getty images (Mirco Lazzari gp)
Pedro Acosta, pebalap Moto2 yang promosi ke MotoGP musim 2024. Sumber: getty images (Mirco Lazzari gp)

Menarik untuk dibahas dan diperbincangkan siapa yang akan berjaya di MotoGP musim 2024 nanti. Pastinya akan semakin ketat dan semakin seru, mengingat bahwa KTM dan Aprilia sudah mulai menunjukkan taringnya dan kebolehannya dengan rider masing-masing. Dan musim depan, MotoGP akan memiliki seorang rider baru yang promosi dari Moto2, Pedro Acosta. 

Pedro Acosta di MotoGP nanti akan bergabung dengan tim KTM GasGas. Menarik untuk ditunggu juga, apakah Pedro Acosta akan memberikan kejutan atau justru masih malu-malu dan demam panggung. 

Musim depan juga pastinya akan menjadi kebangkitan serta ambisi dari tim Ducati Mooney VR46, tim milik Valentino Rossi. Pastinya juga Bagnaia juga akan memiliki ambisi untuk bisa hattrick juara dan mampertahankan gelar juaranya tersebut. Patut untuk dinantikan dan patut untuk diperbincangkan.

Itulah review dan hasil akhir MotoGP 2023. Memang MotoGP musim 2023 ini sangat hambar dan tidak seru bahkan terkesan aneh, karena persaingannya berakhir antiklimaks dan tidak seru. Semoga saja musim depan MotoGP bisa menghadirkan balapan yang menarik dan persaingan yang ketat serta menegangkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun