Korban berikutnya adalah Alex Criville, yang merosot ke posisi 9 di musim 2000. Sebenarnya, saat Pecco menggunakan nomor keramat ini, dia beberapa kali jatuh dan bahkan sempat cedera saat terjatuh di sirkuit Catalunya.Â
Namun, cederanya tidak parah dan masih bisa mengikuti balapan di race berikutnya. Dan terbukti, kutukan tersebut berhasil dipatahkan Pecco dengan beberapa kali podium di race tersisa hingga mengunci gelar kedua beruntun.
Awal musim yang terlambat panas dan berakhir tragis bagi Jorge Martin
Musim 2023 ini bisa dikatakan menjadi musim yang paling sial bagi Jorge Martin. Bagaimana tidak, berkali-kali hampir podium hingga sempat jatuh berkali-kali membuat kesempatannya untuk meraih gelar juara MotoGP untuk pertama kali menipis dan bahkan pupus di akhir musim.Â
Memang Martin menjalani kompetisi musim 2023 ini dengan terlambat panas dan salah dalam mengambil beberapa keputusan, termasuk dalam pemilihan ban. Dan salah memilih ban tersebut berakibat fatal saat balapan di Sirkuit Mandalika, dimana dia memimpin posisi satu hingga lap 6, namun terjatuh dan tidak bisa melanjutkan sisa balapan.Â
Dan kejadian yang sama terulang kembali di sirkuit Phillip Island, dimanaMartin yang sudah memimpin jauh dengan jarak hingga 3, 5 detik, namun saat lap terakhir jaraknya semakin menipis hingga ditikung 4 rider sekaligus karena bannya sudah habis.Â
Alhasil Martin finih di posisi ke 5. Sempat tampil impresif dan menjaga asa juara di sirkuit Thailand dengan podium 1 dan menempati posisi 3 di sirkuit Sepang , Malaysia, Martin justru keok dan menurun di sirkuit Qatar dan puncaknya saat kemarin di race terakhir di GP Valencia.Â
Di race terakhir, terlihat memang Martin benar-benar tegang dan terburu-buru sekali saat menjalankan motornya. Sempat berada di posisi kedua membuntuti Pecco, di Lap 23 saat berada di garis finish Martin justru hampir mehyalip Pecco dan menyenggol pebalap Ducati nomor plat 1 itu.Â
Beruntung, Pecco tidak jatuh dan tetap melaju. Sementara Martin melebar dan terlempar ke posisi ke 6. Petaka datang di lap 22, dimana Martin menyenggol Marc Marquez dan menyebabkan Marquez jatuh terpental, sementara nahasnya Martin pun juga ikut terjatuh. Dan seketika persaingan antara Pecco vs Martin pudar dan sia-sia serta tidak ada artinya.Â
Gelar juara dan kesempatan juara Jorge Martin yang sudah di depan mata pun sirna dan harus berakhir tragis. Martin pun harus kembali ke Paddock tim Ducati Pramac Racing dengan menangis serta dengan rasa penyesalan.Â