Mohon tunggu...
Mario Amarya
Mario Amarya Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Saya hobi menulis dan saat ini sedang mencari pekerjaan tetap yang berhubungin dengan menulis dan menerjemahkan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ciri-ciri Toxic & Fake Friendship yang Harus Diwaspadai

7 September 2023   11:23 Diperbarui: 7 September 2023   11:27 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilutrasi fake friend. Sumber: istockphoto

Manusia tidak bisa terlepas dari yang namanya persahabatan. Persahabatan antar manusia terjalin sngat unik, solid, dan terikat satu sama lain. Saat kumpul bareng, pasti selalu ada hal dan topik yang dibicarakan. Mau itu dibahas dan dibicarakan dengan serius, maupun dengan cara humor dan ngalor-ngidul. 

Sangat seru dan asyik sekali bila punya lingkaran (circle) pertemanan yang seperti itu. Namun, tidak semua persahabatan atau pertemanan itu sehat dan menyenangkan. Ada pula pertemanan yang dijalin hanya untuk sekedar memanfaatkan satu atau dua orang, untuk menghancurkan reputasi seseorang, atau bahkan justru ingin merebut sesuatu dari seseorang tersebut. Itulah yang namanya toxic friendship dan fake friend. 

Pertemanan yang seperti itu hanya bersifat sementara dan hanya sekedar untuk mempermainkan perasaan dan harga diri seseorang. Maka dari itu, untuk menghindari toxic dan fake friendship, kenali dulu ciri-cirinya berikut ini.

1. Berteman hanya saat ada butuhnya dan senangnya saja

Ilutrasi fake friend. Sumber: istockphoto
Ilutrasi fake friend. Sumber: istockphoto
Teman dan sahabat yang baik itu adalah selalu ada di saat suka dan duka. Tapi jika ngakunya teman namun datang hanya seperlunya saja dikala senang sementara di saat sedih malah menghilang dan tidak peduli, sudah pasti dia hanya memanfaatkanmu dan tentunya dia adalah teman palsu (fake friend). Jika mengalami dan punya teman semacam ini, segeralah memutuskan hubungan pertemanan tersebut dan menjauh. Carilah teman dan sahabat yang benar-benar tulus dan selalu ada di setiap saat.

2. Membicarakan Kelemahan dan Keburukanmu di Belakang

Ilustrasi. Sumber: Istockphoto
Ilustrasi. Sumber: Istockphoto
Teman dan sahabat yang baik pasti selalu menerima kekuranganmu dan selalu mendukung dan menyayangimu apa adanya. Namun, jika kekurangan dan kelemahanmu dijadikan senjata mereka untuk bahan pembicaraan di belakangmu, itu berarti mereka bukan teman dan sahabat sejati. Terlebih jika kamu mengetahui jika yang mereka bicarakan adalah dirimu sendiri, kamu pasti bakalan sedih dan sakit hati. Hampiri mereka dan tanyakan apa maksud dan tujuan mereka membicarakanmu di belakangmu. Jika mereka tidak mau mengaku atau bahkan tidak mau minta maaf padamu, lebih baik putuskan saja pertemananmu dengan mereka dan menjauhlah. Carilah teman yang bisa menerima kekurangan dan kelemahanmu serta teman yang mencintaimu apa adanya.

3. Menjerumuskan ke hal-hal buruk

Sumber: isctockphoto
Sumber: isctockphoto

Seringkali, jika kamu ingin dianggap keren oleh 'teman', biasanya dia atau mereka selalu mengiming-imingi atau mengajakmu untuk melakukan suatu hal yang tidak kamu sukaiatau yang bertentangan denganmu. Hal itu dilakukan agar kamu bisa dan layak menjadi bagian dari 'persahabatan' mereka. Dan jika kamu menolaknya, sudah pasti kamu tidak akan dianggap teman oleh mereka dan bahkan kamu diancam akan hal apapun. Nah, hal seperti ini harus berani kamu tolak. Jika mereka menjerumuskanmu ke hal-hal yang buruk, seperti misalnya minum minuman keras atau ikut-kutan narkoba  supaya kamu dianggap keren dan sah menjadi 'sahabat' mereka, jangan mau dituruti. Kamu harus benar-benar berani menolak ajakan mereka. Masa bodoh mereka mau mangancam atau mebully kamu, itu hanya gertakan saja. Asalkan kamu bisa menjauh dari mereka dan tidak lagi berhubungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun