Siapa yang tidak tahu tentang film Fast & Furious. Sudah pasti semuanya tahu dan sudah menonton semua sekuelnya, dari yang pertama hingga yang terbaru (Fast X). Pada awal film ini rilis, semua begitu heboh dan menganggap bahwa film ini adalah film terbaik. Mengapa? Karena film ini bertemakan balapan dengan dibumbui adegan action yang seru. Tapi lama kelamaan, Fast & Furious menjadi film yang membosankan dan semakin tidak jelas arahnya mau kemana. Itu dibuktikan dengan hadirnya sekuel-sekuel tambahan dengan cerita yang semakin ngawur dan amburadul. Tema dan unsur balapan yang menjadi ikon dari film ini hampir tidak ada lagi dan semua ceritanya berubah menjadi film full action, romance ,dan keluarga. Berikut, 5 alasan mengapa franchise film Fast & Furious  membosankan dan semakin melenceng.
Ceritanya semakin melenceng & tidak jelas
Â
Seperti yang sudah saya katakan di awal, Fast & Furious sejatinya adalah film yang mengusung unsur balapan mobil. Dari film pertama hingga film kelima, semuanya masih masuk akal dengan banyaknya adegan balapan dan kejar-kejaran. Tapi, saat memasuki film yang ketujuh (Setelah Paul Walker meninggal), semua ceritanya jadi sangat tidak masuk akal dan mulai melenceng. Adegan balapan hanya sebentar, dan kemudian berlanjut sebagian besar penuh dengan action dan drama yang tidak jelas. Salah satu yang tidak masuk akal sama sekali di film Fast & Furiious, adalah adegan time travel di film Fast 9. Adegan tersebut adalah saat Dominic Toretto tenggelam dan kemudian sebelum sadar ada adegan dimana dia kembali ke masa lalu saat dirinya dan Jakob Toretto masih muda dan diceritakan kehilangan ayahnya karena tewas saat balapan. Di adegan flashback itu Dom tua melihat Dom muda dan seakan-akan sedang memandangi satu sama lain. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan kenapa Fast & Furious sudah dianggap sangat membosankan. Dan kesannya, film ini sudah meranah ke film genre Sc-Fi dan Fantasy.
Â
Kembalinya Han & Gisele yang mengejutkan dan mengundang banyak tanya
Di Fast & Furious 6, diceritakan bahwa Han dikabarkan tewas karena dibunuh oleh Deckard Shaw. Gisele juga dikabarkan tewas tanpa sebab. Namun di film Fast & Furious 9, Han secara mengejutkan hadir kembali dan ditemukan oleh Letty & Ramsey. Entah kenapa Han bisa selamat dari kematiannya, kita tidak tahu dan juga tidak ada flashback yang menceritakan bagaimana Han bisa selamat. Begitu pula dengan Gisele. Kemunculannya di akhir film Fast X juga sangat mengejutkan dan mengundang banyak pertanyaan. Jika Gisele juga tidak ada adegan flashback bagaimana dia bisa selamat, maka sudah pasti film ini berganti menjadi film fantasi dan mengada-ada.
Kemunculan karakter-karakter baru yang tidak jelas asal-usulnya
Munculnya karakter-karakter baru di franchise Fast & Furious juga semakin menambah ketidakjelasan film ini. Seperti misalnya Mr. Little Nobody yang katanya adalah anak dari Mr. Nobody, munculnya Jakob Toretto sebagai adik dari Dominic Toretto, dan terbaru adalah munculnya Dante Reyes yang merupakan anak dari Hernan Reyes di film Fast Five. Hampir semua karakter baru tersebut tidak dijelaskan secara menyeluruh asal-suslnya darimana dan fungsinya sebagai apa. Ini menjadi bukti kuat bahwa Fast & Furious bukan hanya film bergenre action, tapi juga bergenre fantasy.Â
Hadirnya spin-off yang tidak penting dan tidak nyambung
Film ini menceritakan dua karakter yang ada di film Fast & Furious sebelumnya, Deckard Shaw dan Luke Hobbs. Namun, alih-alih menghubungkan dan menyambungkan cerita dari Fast & Furious atau setidaknya ada sedikit unsur dari film tersebut, film ini malah menceritakan konflik pribadi antara Luke Hobbs & Deckard Shaw. Dan di film ini, Dominic Toretto dan gengnya sama sekali tidak disebut atau disinggung sepanjang film. Tokoh antagonis di film ini pun juga bukan dari universe Fast & Furious dan diceritakan sebagai setengah manusia setengah robot. Meskipun dalam segi positifnya, Hobbs dan Shaw akhirnya berdamai dan bekerjasama.Â
Setelah Fast & Furious 8 selesai, dibuatlah spin-off yang berjudul Hobbs & Shaw.Film tentang 'Keluarga', tapi tidak cocok ditonton oleh anak-anak
Jika kalian mengikuti film ini, pasti endingnya selalu berkumpul dengan keluarga dan ada adegan makan-makan. Tapi film Fast X, kata "Keluarga" disebut berulang kali dari awal hingga akhir film. Dari sini, dapat disimpulkan juga bahwa film ini sangat sensitif sekali dengan keluarga. Bahkan villain pun juga akhirnya bisa jadi keluarga di Fast & Furious. Tapi walaupun film ini juga mengusung tema kekeluargaan, film ini tetap tidak layak ditonton oleh anak-anak. Terutama usia 5 hingga 12 tahun, karena film menampilkan adegan kekerasan, kata-kata kasar, hingga adegan percintaan orang dewasa.Â
Itulah 5 alasan mengapa franchise film Fast & Furious sangat membosankan. Semoga di film Fast X: part 2 tahun 2025 nanti menjadi akhir dari waralabanya. Walaupun begitu, semua tergantung selera dan pandangan masing-masing penonton. Jika masih dianggap sebagai film terbaik ya, oke, tapi jika sudah terlalu membosankan, ya terserah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H