Munculnya karakter-karakter baru di franchise Fast & Furious juga semakin menambah ketidakjelasan film ini. Seperti misalnya Mr. Little Nobody yang katanya adalah anak dari Mr. Nobody, munculnya Jakob Toretto sebagai adik dari Dominic Toretto, dan terbaru adalah munculnya Dante Reyes yang merupakan anak dari Hernan Reyes di film Fast Five. Hampir semua karakter baru tersebut tidak dijelaskan secara menyeluruh asal-suslnya darimana dan fungsinya sebagai apa. Ini menjadi bukti kuat bahwa Fast & Furious bukan hanya film bergenre action, tapi juga bergenre fantasy.Â
Hadirnya spin-off yang tidak penting dan tidak nyambung
Film ini menceritakan dua karakter yang ada di film Fast & Furious sebelumnya, Deckard Shaw dan Luke Hobbs. Namun, alih-alih menghubungkan dan menyambungkan cerita dari Fast & Furious atau setidaknya ada sedikit unsur dari film tersebut, film ini malah menceritakan konflik pribadi antara Luke Hobbs & Deckard Shaw. Dan di film ini, Dominic Toretto dan gengnya sama sekali tidak disebut atau disinggung sepanjang film. Tokoh antagonis di film ini pun juga bukan dari universe Fast & Furious dan diceritakan sebagai setengah manusia setengah robot. Meskipun dalam segi positifnya, Hobbs dan Shaw akhirnya berdamai dan bekerjasama.Â
Setelah Fast & Furious 8 selesai, dibuatlah spin-off yang berjudul Hobbs & Shaw.-
Film tentang 'Keluarga', tapi tidak cocok ditonton oleh anak-anak
Jika kalian mengikuti film ini, pasti endingnya selalu berkumpul dengan keluarga dan ada adegan makan-makan. Tapi film Fast X, kata "Keluarga" disebut berulang kali dari awal hingga akhir film. Dari sini, dapat disimpulkan juga bahwa film ini sangat sensitif sekali dengan keluarga. Bahkan villain pun juga akhirnya bisa jadi keluarga di Fast & Furious. Tapi walaupun film ini juga mengusung tema kekeluargaan, film ini tetap tidak layak ditonton oleh anak-anak. Terutama usia 5 hingga 12 tahun, karena film menampilkan adegan kekerasan, kata-kata kasar, hingga adegan percintaan orang dewasa.Â
Itulah 5 alasan mengapa franchise film Fast & Furious sangat membosankan. Semoga di film Fast X: part 2 tahun 2025 nanti menjadi akhir dari waralabanya. Walaupun begitu, semua tergantung selera dan pandangan masing-masing penonton. Jika masih dianggap sebagai film terbaik ya, oke, tapi jika sudah terlalu membosankan, ya terserah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H