Mohon tunggu...
Mario WIra Surbakti
Mario WIra Surbakti Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

hobi berenang, main badminton, main game

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sehat dengan Masker?

24 Februari 2023   09:25 Diperbarui: 24 Februari 2023   09:45 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari yang saya alami ini  adalah hal teraneh yang saya lakukan. Menurut saya ini  hal yang menggangu. Meskipun hanya lari ke warung tetapi kata " lari ", menurut saya dekat dengan aktivitas yang berhubungan dengan olahraga dan aktivitas " lari " , di setiap olahraga yang memerlukan gerak, menurut saya ada. Orang berlari biasanya biar sehat atau sekedar hobi semata. Dan kalau sedang berlari  pun, banyak udara yang  kita perlukan supaya tetap bisa berlari. Tetapi kalau dilihat dari kacamata pengalaman yang ada di paragraf sebelumnya. 

Berolahraga menggunakan masker, menurut saya tidak nyaman dan rasanya dipersulit karena hidung harus ditutup. Ya, memang tidak harus menutup hidung  atau paling tidak, dengan menutup mulut. Tetapi, menutup hidung atau mulut memang tidak dapat leluasa dalam bernafas, karena saya sendiri kalau berolahraga,biasanya bernafas melalui hidung  atau tidak mulut saat  lelah  atau saat " ngos-ngosan ". Selain itu, kalau menggunakan masker, hidung dan mulut ditutup dan saat bernafas  pun udara yang berada diluar masker pun akan sulit terhirup.

Kalau dipikirkan juga, saat berolahraga, kita menghirupkan banyak udara atau oksigen, sedangkan saat  mengeluarkan karbondioksida. Kalau dihubungkan dengan persoalan berolahraga dengan masker, mungkin bila saat berolahraga menggunakan masker anda menghirup oksigen dan melepaskan karbon, tetapi saat anda ingin menghirup  kembali, maka mungkin yang anda hirup lagi  itu karbon . Karena yang saya rasakan ketika berlari dan saat berlari  saya menghirup sesuatu yang panas, karena saya rasakan dengan tangan yang saya hirup itu rasanya dingin tetapi yang  saya keluarkan itu berasa panas. Maka dari itu, mengapa saya bisa sebut kalau yang saya hirup saat menggunakan masker saat sedang berlari itu karbondioksida.

Tapi, bila tidak sedang berolahraga atau melakukan aktivitas yang memerlukan banyak pernapasan, maka menurut saya tidak apa --apa. Akan tetapi dampak yang  saya rasakan setelah melakukan hal itu, batuk meskipun hanya sekali , kemudian  rasanya tidak ada udara yang bersifat segar saat saya sendiri menggunakan masker. Apalagi yang saya pakai saat itu adalah masker kain maka udara bersih yang masuk ke masker banyak yang berkurang  saya kira. Sebenarnya juga saya termasuk orang yang tidak suka menggunakan masker sebelum adanya pandemi ini, tetapi sesudah ada pandemi ini , ya  mau tidak mau   saya tetap menjaga kesehatan.

Menggunakan masker dalam berolahraga juga memberikan dampak positif, yaitu mengurangi penyebaran penyakit atau virus saat berolahraga terkhususnya di luar ruangan. Perlunya kesadaran dalam hal ini, karena menjaga kesehatan diri dan sesama merupakan yang utama. Tidak hanya menggunakan masker saja, namun prokes yang lain juga harus dipatuhi seperti; mencuci tangan sebelum atau setelah berolahraga, dan yang terpenting menjaga jarak saat berolahraga. Jikalau mungkin tidak perlu melakukan kontak fisik dalam berolahraga.

Oleh karena itu marilah kita merawat dan mencintai diri kita dan keluarga kita  dengan berjaga-jaga karena penyakit tidak dapat kita lihat dengan mata telanjang saja. Mematuhi protokol kesehatan juga merupakan bukti mencintai bumi, mengapa? Karena dengan mematuhi prokes seperti mengurangi mobilitas dan stay at home kita mengurangi adanya polusi udara yang disebabkan oleh kendaraan bermotor. Selamatkan bumi dan selamatkan jiwa manusia.

           

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun