Mohon tunggu...
S. Marindra
S. Marindra Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pendidik dan Pegiat Literasi

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Sebuah Pernyataan Penutup yang Tidak 'Seadanya'

22 November 2024   08:55 Diperbarui: 22 November 2024   10:10 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kurang dari seminggu lagi Pilkada akan memasuki babak final. Tak terkecuali di Kabupaten Bantaeng. Sepertinya harapan penulis sama dengan harapan anda yang sedang membaca tulisan ini; semoga proses demokrasi di Bantaeng berjalan lancar dan damai hingga selesai.

Bagaimanapun, proses semacam ini tidak cukup pantas untuk kita tukarkan dengan 'passianakkang' dan 'passibijaeng' yang telah kita sama-sama bangun sejak lama di Butta Toa kita.

Beberapa hari yang lalu, debat terakhir antar Pasangan Calon Bupati Bantaeng telah terlaksana. Hanya saja, saya merasa perlu menulis ini. Anggaplah sebagai sebuah ungkapan apresiasi atau semacamnya.

Tulisan ini hanya akan menyorot pernyataan penutup yang disampaikan pasangan IAKAN; Bapak Ilham Azikin dan Ibu Kanita Kahfi yang saya rasa perlu untuk kita timbang sama-sama.

Sebagaimana disampaikan oleh moderator debat, pada penghujung debat kedua, kedua pasangan calon diberikan kesempatan untuk memberikan pernyataan penutup. Tujuannya untuk lebih meyakinkan masyarakat Bantaeng.

Berikut beberapa poin yang saya sempat tangkap dengan baik:

A. PENGUATAN VISI BERBASIS KEARIFAN LOKAL

Pasangan Ilham Azikin-Kanita Kahfi yang diwakili oleh Ilham Azikin memulai pernyataan penutup dengan Visi mereka.

Sekadar mengingatkan kembali bahwa Visi IAKAN yaitu; Bantaeng yang sejahtera, berdaya saing, dan berkelanjutan.

Sebagai Butta Toa, Bantaeng dianugerahi dengan kekayaan budaya dalam bentuk tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat, permainan rakyat, olahraga tradisional, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, seni, bahasa, dan ritus yang luar biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun