Dalam kesempatan tersebut, Kepala Konsulat Republik Indonesia-Tawau mempersilakan pemanfaatan gedung KRI Tawau selama untuk hal baik, akan tetapi dalam masa-masa saat ini, diwajibkan untuk mematuhi SOP.
"Tugas bapak ibu sebagai Guru di sini bukan hanya mengajar tetapi juga sebagai kepanjangan tangan konsulat bagi masyarakat Indonesia di ladang-ladang" lanjutnya.
Kepala KRI Tawau tersebut juga menambahkan bahwa gugus KKG/MGMP adalah ajang silaturahmi dan bertukar pengalaman. Pengalaman dari guru pamong yang  bertahun-tahun di sini sudah mengenal betul karakter anak-anak.Â
Adapun guru bina, punya dasar-dasar mengajar yang bisa diadaptasi dengan karakter itu ditambah dengan semangat kebangsaan. Beliau menghimbau agar kolaborasi guru bina dan pamong terus ditingkatkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H