Mohon tunggu...
Marina nur hanif fauziah
Marina nur hanif fauziah Mohon Tunggu... Mahasiswa - International Relation bachelor's students of Darussalam university

International Relation bachelor's students of Darussalam university

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Politisasi Agama dan Pengaruhnya Terhadap Keutuhan Bangsa

4 Maret 2023   20:50 Diperbarui: 5 Maret 2023   21:36 896
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam peradaban manusia, relasi anatara agama dan politik begitu erat dan berkesinambungan sehingga menarik dan selalu diperhatikan.  (Faridah, 2018) Istilah agama politik menjelaskan tentang adanya eksistensi atau dimensi lumrah dalam ranah politik dalam agama. Sementara isitilah politik agamais bermakna tentang kesalehan politik yaitu berpolitik dengan menunjukkan ide-ide atau symbol-simbol keagamaan tertentu sehingga tampak soleh walau sebenarnya pada kenyataannya tidak. Hal inilah yang biasa dikenal dengan agamaisasi politik . Agama sebagai sesuatu yang suci dan merupakan jalan dalam mencari kebenaran sungguh tidak pantas jika agama dijadikan sebagai alasan pembenaran dalam melakukan

Amin Rais pernah berpendapat “jika ungkapan-ungkapan dan simbol-simbol keagamaan digunakan untuk meningkatkan dukungan politik, agama akan menjadi sebuah isu yang memecah belah kaum muslimin, dan prinsip-prinsip serta keyakinan- keyakinan yang sensitif yang mungkin tidak dapat dinegosiasikan akan membebani politik pemilu” (Rais, 1999).

Ada Negara-negara yang memisahkan antara politik dan agama seperti Eropa. Tapi ada juga yang menjadikan agama seperti hal yang penting dalam politik pemerintahan seperti di berbagai Negara mayoritas muslim, termasuk Indonesia. Perlu di ingat, ini bukan berarti pula jika masyarakt di sebuah Negara ini harus mengikuti pola atau pandangan yang sama dan seragam. Sehingga suatu keberagaman dalam pemikiran, pandangan dan lain-lain ini selalu ada.

  • Sejarah Politisasi Agama Di Indonesia.

            Relasi agama dan politik di Indonesia telah terjadi cukup lama di sejarah sosial Indonesia. Dulu sejak awal abad 20 mulai bermunculan kelompok social politik keagamaan di Indonesia. Demikian pula awal terjadinya politisasi agama di Indonesia mulai. Khususnya politisasi islam (Ma'arif, 2018). Politisasi agama semakin nyata setelah terbentuknya berbagai kelompok dan rmas-ormas agamis yang mana setiap kelompok ini bersikeras untuk menunjukkan eksistensi nya dan kebenaran serta pandangannya. Politisasi agana semakin berhembus ketika Indonesia merdeka dan hendak merumuskan dasar-dasar Negara, pemerintahan, ataupun politik serta kenegaraan.

Namun, puncak timbulnya politisasi agama ini dimulai ketika memasuki era partai politik pada 1950-an. Sejumlah kelmpok juga ormas islam bukan hanya menyongsong partai politik tertentu yang sesuai dengan kesemangatan mereka bahkan ada yang sampai menjelma sebagai partai politik seperti kelompok Nahdlatul Ulama (NU) menjadi Partai Nahdlatul Ulama (PNO) (Ma'arif, 2018).

Pada era reformasi pasca orde baru khususnya politisasi agama menjadi marak. Seperti apa yang dilakukan PKS yang gemar mengekspos Islam untuk kepentingan politik tapi hal ini bukanlah hal yang baru karna memang suda lama terjadi sejak tahun 1950-an. Hingga kini, beberapa kelompok islamis, baik yang ekstrim hingga yang radikal seperti FPU, FUI, HTI dan lain-lain sesungguhnya hanya melanjutkan apa yang sebenernya telah lama terjadi.

  • Dampak Politisasi Agama Terhadap Keutuhan Bangsa 

   Pada hakikatnya, poltisasi agama tidak dapat menyudutkan satu daru agama-agama yang ada di Indonesia. Politisasi agama yang dilakukan dengan tujuan untuk kepentingan kekuasaan justru bisa mengakibtakan perubahan pada nilai dari agama tersebut. Agama merupakan sesuatu yang yang memiliki sigat emosional dan yang lahir dari sikap batin. Sehingga jika agama digunakan dalam isu politik memiliki nilai-nilai tersendiri. Seperti yang dapat kita lihat pada akhir ini, beranjak semakin jauh. Bukan hanya politisasi agama yang terjadi, tapi juga sekuritisasi yang erupakan usaha untuk membuat suatu isu menjadi isu keamanan public. Maka, sekuritasi agama mengumpamakan pewancanaan ancaman eksistensial pada suatu agama.

Memang segala sesuatu itu memiliki dampak baik dan juga buruk. Keragaman di Indonesia pada suku bangsa dan agama sesungguhnya bisa menjadi bencana jika dikenadalikan oleh kepentingan dengan menjadikannya komoditas politik yang bermula pada kemuliaan atau suci (Faridah, 2018).

Politisasi agama kini di Indonesia telah merebak di seujung negeri. Dimana politisasi ini justru mengancam disintegrasi bagsa yang telah disusun dengan indah dan apik oleh para pendiri bangsa dan tokoh agama Negara. Seperti  yang terjadi di Indonesia terjadi saat politisasi ayat, memotong ayat atau hadist untuk permusuhan, pelecehan terhadap sesame sehingga terjadi penghinaan terhadap pendapat juga ahli agama. Inilah yang bisa disebut politisasi agama, bukan hanya karena spontanitas belaka. In terorganisir dan sistematis dimana bertujuan untuk mengacaukan Indonesia. Kita seharusnya selaku umat Bergama, jangan mau untuk dibenturkan oleh beberapa pihak walau selalu mengatasnamakan agama.

Lebih bahaya lagi, ketika mereka memainkan isu sekteerian sambil membaca ayat-ayat Tuhan yang Mulia dengan segala niat yang buruk. Tak sedikit orang yang terpesona dengan lantunan ayat nya. Bahkan tak jarang para pemangku kekuasaan yang tertarik hingga ikut pada isu sekterian seolah ini seperti jalan tuhan sebenarnya. Seperti itulah politisasi agama dimana mereka tidak memiliki program yang kongkrit yang ditawarkan di atas mimbar. Dimana ayat ayat uci tertafsirkan oleh mereka sendiri. Dimana ayat nya tidak tertafsir seusai kajian manhaj dan kajian yang sesuai tapi hanya asal dicocok-cocokan sesuai dengan hasrat mereka.

Politisasi agama juga telah mengamputasi banyak dari pesan-pesan leluhur dari semua agama yang penuh dnegan kasih saying menjadi beberapa ideology yang sempit dan kaku yang disertai dengan kebencian. Apabila para pemuka agama dan para pengikutnya juga telah kehilangan kesdaran dan daya nalar, bencana sungguh akan terjadi sehingga mereka menghakimi semua orang yang mungkin tidak satu pandangan atau sepaham dengan mereka.

  • Politisasi Agama Yang Telah Terjadi Di Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun