Mohon tunggu...
Marina Ummu Bintang
Marina Ummu Bintang Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ibu pembelajar

Dunia hanya sesaat, gunakan dalam taat dan tebar manfaat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mau Mewariskan Apa kepada Anak-anak Kita?

28 Maret 2021   17:56 Diperbarui: 28 Maret 2021   18:08 738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang tua tak akan selamanya ada untuk anak-anaknya. Akan tiba saat dimana kita sebagai orang tua harus meninggalkan anak-anak dan membiarkan mereka menghadapi dunia mereka sendiri. Mau tidak mau atau suka tidak suka tapi itu merupakan sebuah keniscayaan. 

Maka dari itu, kita sebagai orang tua berkewajiban mempersiapkan mereka supaya kelak bisa menghadapi dunia mereka sendiri dengan baik. Hamil itu lelah, melahirkan itu susah, membesarkan anak itu tidaklah mudah maka jangan sampai mereka tumbuh penuh masalah karena hasil didikan kita yang salah.

Ada 2 bentuk warisan yang bisa diwariskan kepada anak, yaitu harta dan ilmu. Jika disuruh memilih maka pilihlah warisan ilmu, in shaa Allah dengan ilmu hidup kita lebih beruntung.

Dalam hal ini, ada 4 jenis warisan yang mungkin diberikan oleh orang tua untuk anak-anaknya, di antaranya yaitu:

1. Mewariskan harta tanpa ilmu agama.
Dengan mewariskan harta mungkin anak-anak kita akan hidup lebih mudah. Tak bisa masak, tak bisa nyapu atau nyuci tidak masalah, toh bisa menyewa ART. Mau sekolah di sekolah-sekolah mewah penuh fasilitas super lengkap juga tidak masalah. Mau memiliki apa saja yang di inginkan juga mudah saja dituruti.

Tetapi mewariskan harta tanpa dibarengi ilmu agama itu kerugian yang besar. Tidak hanya orang tua yang rugi, tapi anak-anak keturunannya juga rugi. Bagaimana tidak? investasi terbesar untuk akhirat bagi orang tua adalah anak-anak yang sholih.

Mungkin saat besar nanti anak akan sukses mengurus perusahaanya, tapi apakah mereka ingat untuk mendoakan kedua orang tuanya yang sudah meninggal? Sanggupkah mereka mengurus orangtuanya saat tua nanti, atau justru memilih memasukkan ke panti jompo dan menyia-nyiakan orang tuanya?

Tidak sedikit juga anak-anak yang lebih suka menghamburkan uang orangtuanya, alhasil dalam sekejap uang habis, bangkrut dan bingung menghadapi kehidupan barunya yang miskin dan tanpa skill. Ada lagi yang sehari setelah orang tuanya meninggal, bukanya bersedih dan mendoakan tapi mirisnya malah perang saudara gara-gara rebutan warisan.

Ya, hal seperti itu sudah sangat sering kita temui di kehidupan nyata, bukan lagi disinetron yang ditayangkan di televisi. Sungguh miris bukan? Hal ini bisa terjadi karena kurangnya ilmu agama, adab, dan akhlaq yang mereka miliki.

Mewariskan harta banyak untuk anak memang sangatlah bagus, karena tidak bisa dipungkiri dengan harta yang banyak segala sesuatu akan menjadi lebih mudah. Meski tidak menutup kemungkinan anak akan mencari ilmu agama sendiri dengan hidayah Allah, tetapi mewariskan harta tanpa ilmu sama saja sebuah kesia-siaan.

2. Mewariskan ilmu tanpa harta
Ilmu adalah kemuliaan, Allah mengangkat orang-orang yang berilmu beberapa derajat di atas yang lainnya. Para Nabi selalu mewariskan ilmu, bukan harta benda, emas, maupun perak. Oleh sebab itu, orang tua yang tidak memiliki banyak harta tidak perlu terlalu risau. Anak-anak lebih butuh warisan ilmu dibandingkan harta benda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun