Hal ini pasti bisa dibuktikan bahwa yang membedakan kualitas sekolah favorit dan tidak favorit di Indonesia bukan kualitas guru dan fasilitas di sekolah negeri tapi kualitas fasilitas dan lingkungan di rumah dan kualitas orangtua dari muridnya.
Secara rasional, perbedaan sekolah favorit dengan sekolah non-favorit hanya sisi gelar bangsawannya. Gengsi para orangtua dan anak yang bisa berada di tempat penghasil para bangsawan dan kaum darah biru. Berada di tempat dimana lulusannya adalah para gubernur, bupati atau pejabat tinggi baik di pemerintahan maupun di perusahaan.Â
Jika alasan itu yang dipakai maka memang sekolah sistem zonasi adalah penindasan bagi anak-anak yang dididik oleh para orangtuanya bahwa mereka harus belajar keras agar bisa menjadi para darah biru lulusan sekolah favorit dan ilmu dari belajar keras itu hanya sampingan.Â
Zonasi ini bagi para orang tua juga merupakan sistem yang bisa menutup kesempatan anak-anak itu menjadi para darah biru berikutnya, karena mereka gagal bersekolah di sekolah favorit.
 Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H