Mohon tunggu...
M Arifin Pelawi
M Arifin Pelawi Mohon Tunggu... Akuntan - PNS

Mahasiswa PhD yang dibiayai LPDP

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Zonasi di Antara Lotere dan Penindasan

7 Agustus 2018   01:55 Diperbarui: 7 Agustus 2018   02:06 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hal ini pasti bisa dibuktikan bahwa yang membedakan kualitas sekolah favorit dan tidak favorit di Indonesia bukan kualitas guru dan fasilitas di sekolah negeri tapi kualitas fasilitas dan lingkungan di rumah dan kualitas orangtua dari muridnya.

Secara rasional, perbedaan sekolah favorit dengan sekolah non-favorit hanya sisi gelar bangsawannya. Gengsi para orangtua dan anak yang bisa berada di tempat penghasil para bangsawan dan kaum darah biru. Berada di tempat dimana lulusannya adalah para gubernur, bupati atau pejabat tinggi baik di pemerintahan maupun di perusahaan. 

Jika alasan itu yang dipakai maka memang sekolah sistem zonasi adalah penindasan bagi anak-anak yang dididik oleh para orangtuanya bahwa mereka harus belajar keras agar bisa menjadi para darah biru lulusan sekolah favorit dan ilmu dari belajar keras itu hanya sampingan. 

Zonasi ini bagi para orang tua juga merupakan sistem yang bisa menutup kesempatan anak-anak itu menjadi para darah biru berikutnya, karena mereka gagal bersekolah di sekolah favorit.

 Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun