Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali kita dihadapkan pada situasi di mana kita merasa terpaksa melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak kita inginkan.Â
Hal demikian tentu menguras energi, waktu, dan perhatian kita. Misalnya, teman yang terus-menerus meminta bantuan tanpa mempertimbangkan waktu dan energi, atau rekan kerja yang selalu menuntut lebih dari yang seharusnya, atau seseorang yang melakukan kontak fisik seperti memegang tangan atau memeluk tanpa persetujuan.
Kemudian terlintas sebuah pertanyaan mengapa mereka melakukan hal-hal tersebut kepada kita?
Tidak, mulai dari sekarang berhentilah bertanya mengapa mereka terus melakukannya dan mulailah bertanya mengapa kita terus mengizinkannya?
Jawaban yang tepat dari pertanyaan di atas adalah karena kita tidak mempunyai batasan pribadi (personal boundaries). Sehingga akan lebih baik kita menetapkan batasan pribadi (setting boundaries) yang jelas mulai dari sekarang.
Seperti yang dikutip dari buku "Tegas Membangun Batas" karya Desy Wee (2021), batasan pribadi adalah aturan yang dibuat seseorang untuk mengidentifikasi cara yang masuk akal, aman, dan diperbolehkan bagi orang lain untuk berperilaku terhadap dirinya. Ini juga mencakup bagaimana kita akan merespons ketika orang lain melewati batasan tersebut.Â
Secara sederhana, batasan pribadi memungkinkan seseorang untuk menolak dan mengungkapkan suka atau tidak suka terhadap perilaku orang lain.
Adapun jenis-jenis batasan pribadi yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari meliputi:
1. Batasan Materi:Â batasan materi berkaitan dengan bagaimana kita mengelola barang-barang dan keuangan kita. Penting untuk menetapkan batasan tentang siapa yang boleh meminjam barang-barang kita, seberapa banyak uang yang kita keluarkan untuk orang lain, dan bagaimana kita menjaga kepemilikan kita.Â
Dengan demikian, kita bisa menghindari perasaan terpaksa atau kesulitan finansial karena tidak mampu menolak permintaan yang berlebihan.
2. Batasan Fisik:Â batasan fisik melibatkan jarak dan kontak fisik dengan orang lain. Setiap individu memiliki tingkat kenyamanan yang berbeda dalam hal ini, dan penting untuk menyuarakan serta menghormati batasan tersebut. Menetapkan batasan fisik membantu kita merasa aman dan nyaman dalam interaksi sehari-hari.
3. Batasan Mental:Â batasan mental adalah tentang menjaga kesehatan pikiran kita. Ini termasuk menghindari informasi atau situasi yang bisa menyebabkan stres berlebihan, serta menyediakan waktu untuk refleksi dan relaksasi. Dengan batasan mental yang sehat, kita dapat menjaga kejernihan pikiran dan keseimbangan emosional.
4. Batasan Emosional:Â batasan emosional adalah kemampuan kita untuk mengelola emosi dan menjaga diri dari manipulasi emosional.Â
Penting untuk bisa mengatakan "tidak" ketika kita merasa tidak nyaman dan untuk menghindari orang-orang yang cenderung menyalahgunakan atau menguras emosi kita. Dengan batasan ini, kita dapat menjaga kesejahteraan emosional dan menghindari kelelahan emosional.
5. Batasan Seksual:Â batasan seksual melibatkan persetujuan dan kenyamanan dalam hubungan intim. Ini berarti kita harus merasa bebas untuk menyuarakan apa yang kita inginkan atau tidak inginkan dalam konteks seksual. Menetapkan batasan seksual yang jelas membantu memastikan bahwa semua pihak terlibat dengan rasa hormat dan kenyamanan.
6. Batasan Spiritual:Â batasan spiritual berkaitan dengan keyakinan dan praktik keagamaan atau spiritual kita. Penting untuk menetapkan batasan tentang bagaimana kita ingin menjalankan dan menjaga keyakinan kita, serta bagaimana kita ingin berbagi atau tidak berbagi aspek spiritual kita dengan orang lain. Dengan batasan spiritual yang jelas, kita dapat menjaga integritas dan keaslian perjalanan spiritual kita.
Menetapkan batasan dalam semua aspek ini bukanlah tindakan egois. Sebaliknya, ini adalah langkah penting untuk menjaga kesejahteraan dan keharmonisan hidup kita.Â
Dengan batasan yang jelas, kita dapat berinteraksi dengan orang lain secara lebih sehat dan membangun hubungan yang saling menghormati. Batasan adalah bentuk penghormatan terhadap diri sendiri dan orang lain. Dengan mempraktikkannya, kita dapat hidup dengan lebih seimbang, damai, dan bahagia.
Berani menetapkan batasan adalah tentang memiliki keberanian untuk mencintai diri sendiri bahkan ketika kita mengambil risiko mengecewakan orang lain. -Brene Brown
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H