Ronaldo jelas bergembira. Mereka sempat tertinggal di awal-awal babak pertama, tetapi dua gol Ronaldo di babak pertama itu membawa Juventus unggul dan menjejakkan sebelah kaki di final. Di Milan, pagi tadi, Ronaldo dibanjiri pujian. Bukan hal yang baru bagi Ronaldo tentunya.
***
Kegirangan yang dialami Juventus di kota Milan pagi tadi tampaknya menjalar hingga ke Inggris, tepatnya di kota Manchester; lebih tepatnya lagi di Old Trafford, markas tim Manchester Merah.
Pagi tadi mereka kedatangan Southampton yang terkenal cukup ngotot. Entah apa yang dikatakan Ole Gunnar Solskjaer di ruang ganti sebelum laga. Yang jelas para pemain MU menggila. Tidak tanggung-tanggung, sembilan gol berhasil mereka lesakan. Tanpa balas pula.
Hasil yang memukau dan Ole Solskjaer kegirangan tentunya. Klub berjuluk Setan Merah ini kembali memangkas jarak persaingan di pucuk klasemen dengan rival sekota, Manchester City.
Di lain pihak, Southampton menjadi klub paling menderita. Mereka harus bermain dengan 10 orang sejak laga belum genap lima menit. Babak pertama berakhir dengan skor telak 4-0. Di babak kedua, MU menambah 5 gol lagi.
Lebih menyedihkan lagi, setelah Jen Bednarek (pencetak gol bunuh diri di babak pertama) dikartu merah pada menit ke-86, MU makin gacor mencetak gol. Tiga gol terakhir dicetak dalam waktu enam menit menjelang bubar.
Sebelumnya, mereka pernah kebobolan dengan jumlah yang sama dari Leicester City. Rekor kemenangan Leicester ini akhirnya disamai oleh MU pagi tadi, dan Southampton kembali menjadi korban kedua dengan jumlah kebobolan yang sama.
Anda bisa bayangkan bagaimana hal itu akan diingat sejarah: menjadi korban dari dua kemenangan terbesar yang pernah terjadi di Premier League: sembilan gol tanpa balas. Anggap saja sembilan gol itu adalah hadiah memalukan dari para pemain MU untuk sembilan pemain Southampton yang tetap berusaha tegar di penghujung laga.
Southampton memang kalah memalukan, tetapi mereka tidak sendiri. Masih ada Arsenal yang juga menelan pil pahit pagi tadi setelah kalah dari 'Portugal' dari Inggris: Wolves. Kekalahan tim besutan Mikel Arteta ini pun disertai beberapa kesialan.
Mereka sudah unggul menjelang turun minum melalui Nicolas Pepe, tetapi segera dibalas kurang lebih lima belas menit kemudian via tendangan pinalti Ruben Neves. David Luis dikartu merah (lagi). Joao Moutinho menggandakan keunggulan untuk Wolves di awal babak kedua.