Setelah puas berfoto-foto di sana, kami lalu kembali ke kota Bajawa; makan siang, beristirahat sejenak, lalu kembali melanjutkan perjalanan ke bukit Wolowio.
Bukit Wolowio merupakan salah satu destinasi wisata rohani di Bajawa. Perjalanan menuju puncak Wolowio memang cukup melelahkan, tetapi semua akan terbayar tuntas ketika sudah sampai di puncak.Â
Di puncak bukit ini terdapat Patung Bunda Maria dengan tinggi kira-kira 15 meter lebih. Bukit Wolowio ini tampaknya menjadi salah satu destinasi yang cocok bagi Anda yang ingin berwisata rohani sembari mencari ketenangan.
Tempat terakhir yang kami kunjungi adalah Manulalu. Manulalu menjadi tempat yang cocok untuk merangkum semua perjalanan kami selama berada di Bajawa. Letaknya cukup jauh dari kota.Â
Tempat ini menyajikan kedamaian dan keindahan. Sepanjang bukit tersebut, mata kita akan dimanjakan dengan taman-taman berisi beragam jenis bunga yang ditata dengan rapih dan menarik. Ada juga beberapa tempat untuk beristirahat dan spot foto menarik dengan konsep alam.
Setelah puas menikmati keindahan di punggung bukit tersebut, kami lalu beristirahat di Cafe Heavens Door yang letaknya di samping pintu masuk Manulalu.Â
Kami lalu naik ke lantai atas cafe, dan menyaksikan pemandangan yang sungguh indah dari atas sini. Gunung Inerie terlihat dengan jelas, bahkan lebih dekat. Tampak Kampung Adat Bena juga terlihat jelas di bawah kakinya dengan gunung Inerie sebagai latarnya.
Saya sendiri sangat menikmati momen di sini, menikmati kedamaian dan ketenangan yang jauh dari hiruk pikuk kota. Manulalu yang dingin, duduk ngopi dan menghisap rokok sambil menyaksikan awan-awan kecil yang merangkak perlahan menutupi gunung Inerie; sungguh suatu penutup yang pas penuh damai dari beberapa perjalanan selama berlibur di Bajawa.