Mohon tunggu...
M AriefRahman
M AriefRahman Mohon Tunggu... Sejarawan - Mahasiswa magister Sejarah Kebudayaan Islam

Bandar Lampung, Lampung.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pariwisata di Hindia-Belanda (1891-1942)

12 Juli 2020   21:34 Diperbarui: 12 Juli 2020   21:43 712
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum VTV dibentuk pada 1908 di Batavia, ada berbagai organisasi, individu yang mengawali dan menjadi awal kegiatan pariwisata di Hindia-Belanda. Kegiatan organisasi-organisasi, individu-individu tersebut berkaitan dengan awal kegiatan pariwisata di Hindia Belanda sebelum kegiatan tersebut diatur dengan dibentuknya VTV pada 1908. Berbagai organisasi di Hindia Belanda itu tidak terlepas dari organisasi yang ada di Eropa, khususnya negeri induk di Belanda.

Dalam bab ini dibahas fenomena pariwisata di dunia pada abad ke-19 dan awal abad ke-20, para individu, serta berbagai organisasi di Hindia-Belanda yang kegiatannya bertujuan  dan berhubungan dengan kegiatan pariwisata di Hindai-Belanda. Di samping itu dianalisis kaitan organisasi serupa di negeri induk, di Belanda dengan kegiatan pariwisata di Hindia-Belanda.

BAB IV. Struktur Pariwisata di Hinda-Belanda (1908-1942)

Pariwisata merupakan suatu kegiatan dinamis yang kompleks dan dapat dilihat sebagai suatu sistem. Di dalam sistem pariwisata ada para pelaku yang memiliki peranan dalam menggerakkan pariwisata yaiu masyarakat, swasta, dan pemerintah. Unsur masyarakat terdiri dari tokoh masyaraka, tokoh intelektual, media massa, dan organisasi sukarela yang ada di daerah tujuan wisata. Pihak swasta terdiri dari para pengusaha yang berhubungan dengan kegiatan pariwisata (misalnya perhotelan, transportasi). Pihak pemerintah terdiri atas pemerintah pusat, provinsi dan kota.

Para pelaku yang berperan menggerakkan pariwisata di Hinda-Belanda membentuk struktur. Pariwisata di Hindia-Belanda sebagai suatu struktur memiliki kaitan dengan pariwisata dunia (Internasional). Dalam bab ini dibahas pariwisata sebagai gagasan dan praktik, struktur serta hubungannya  dengan kegiatan pariwisata yang diatur di beberapa wilayah, baik di dalam maupun luar negeri. Demikian pula berbagai pihak yang berkaitan dan mendukung kegiatan pariwisata di Hindia-Belanda pada periode 1908-1942.

BAB V. Aktivitas Promosi Prawisata di Hindia-Belanda (1908-1941)

Salah satu tujuan VTV, perhimpunan yang dibentuk pada 1908 oleh pihak pemerintah dan swasta di Hindia-Belanda adalah mempromosikan kegiatan pariwisata di Hindia-Belanda. Untuk mencapai tujuan tersebut pemerintah melakukan aktivitas promosi yang melibatka semua pihak yang berhubungan dengan kegiatan pariwisata.

Promosi adalah salah satu unsur dari upaya pemasaran yang memadukan unsur produk, harga, dan tempat. Upaya pemasaran tersebut dalam konsep pemasaran modern dikenal dengan marketing mix (bauran pemasaran). Dalam bab ini dibahas aktivitas promosi pariwisata di Hindia Belanda, mulai dari kebijakan pariwisata, rencana dan upaya awal hingga kritik dan kendala yang dihadapi pemerintah.

BAB VI. Pariwisata di Hindia Belanda pada masa awal pendudukan Jepang (1939-1942)

Dalam bab ini dibahas situasi kegiatan pariwisata di Hindia-Belanda pada tahun 1939- hingga 1942. Gambaran situasi Pariwisata di Hindia-Belanda periode ini berhubungan dengan serbuan Jerman ke wilayah-wilayah Eropa barat dan pendudukan Jerman di Belanda sejak Mei 1940.

Baik secara langsung dan tidak langsung, situasi pendudukan Jerman di Belanda dan pendudukan Jepang di Hindia-Belanda memberikan pengaruh terhadap kegiatan pariwisata di Hindia-Belanda. Situasi perang di Eropa yang diawali ketika Jerman menyerbu Polandia pada 1939 berpengaruh pada kegiatan pariwisata internasional Hindia-Belanda. Para wisatawan Eropa tidak lagi menjadi sasaran promosi pariwisata Hindia-Belanda. Sasaran ditujukan kepada wisatawan Amerika, Australia serta mereka yang tinggal di sekitar Hindia-Belanda, seperti Singapura, Malaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun