Mohon tunggu...
Maria Yulianti
Maria Yulianti Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa

NIM : 43223110066 | Program Studi : Akuntansi | Fakultas : Ekonomi dan Bisnis | Mata Kuliah : Pendidikan Anti Korupsi dan Kode Etik | Universitas : Universitas Mercu Buana | Dosen : Prof. Dr. Apollo, M.Si., Ak.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Integritas Sarjana dan Aplikasi Moral Kantian

19 Oktober 2024   20:28 Diperbarui: 19 Oktober 2024   20:37 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keadilan merupakan berpihak pada yang benar dan sama rata. Seorang sarjana dapat berlaku adil kepada temannya dalam kelompok belajar. Mereka yang memiliki sikap keadilan akan mematuhi aturan yang telah ditetapkan, berpikiran terbuka, memberikan kesempatan kepada orang lain untuk berargumen, serta melaporkan pelanggaran akademik tanpa memihak kepada teman.

Menghargai (Respect)

Menghargai merupakan rasa hormat kepada diri sendiri dan kepada orang lain, artinya menghargai keberagaman pendapat dan memanfaatkan peluang untuk mendapatkan pengetahuan baru dalam berdiskusi. Sikap yang ditunjukkan adalah berlaku sopan, menerima pendapat orang lain, menghargai peraturan guru, tidak menyela saat orang lain memberikan ide, serta menghargai karya orang lain. Rasa hormat akan menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan produktif yaitu lingkungan belajar yang mendorong siswa untuk aktif serta ingin berdebat dengan tetap menghormati pendapat lainnya.

Tanggung Jawab (Responsibility) 

Tanggung jawab merupakan melakukan tugas sesuai dengan apa yang telah diperintahkan. Seperti menjaga dan menegakkan nilai-nilai integritas akademik, menahan diri untuk tidak terlibat dalam perilaku kecurangan akademik dan bertanggung jawab pada tugas yang diberikan. Menumbuhkan tanggung jawab berarti belajar untuk mengenai dan menolak dorongan untuk terlibat dalam perilaku tidak bermoral. Perilaku integritas akademik merupakan landasan bagi individu untuk membentuk karakter akademik. Individu yang memiliki integritas akademik adalah siswa yang berkomitmen dan menampilkan prinsip integritas akademik yang meliputi kejujuran, kepercayaan, keadilan, menghargai, dan bertanggung jawab. Prinsip-prinsip integritas akademik ditampilkan selama individu berurusan dengan akademik yang kemudian akan mempengaruhi pribadi, sosial dan karir siswa. Artinya, individu yang menjaga prinsip-prinsip integritas akademik tetap terjaga moralnya dan mengetahui bahwa pelanggaran adalah salah.

Faktor-Faktor yang dapat mempengaruhi integritas akademik :

  • Karakteristik individu; yang dikaitkan dengan kecenderungan untuk menipu dengan demografi, keanggotaan dalam organisasi, dan keberhasilan akademik individu.
  • Konteks kursus; kebanyakan studi integritas akademik hanya berfokus pada sikap dan perilaku siswa daripada sikap dan perilaku lembaga pendidikan.
  • 3) Lingkungan kelembangaan; lingkungan lembaga pendidikan sangat dipengaruhi oleh karakteristik kebijakan integritas akademiknya secara khusus, apakah itu memiliki kode kehormatan dan tingkat penekanan pada integritas akademik oleh pengajar dan administrator.

Cara-cara yang dapat diambil untuk membangun dan memelihara integritas dalam sebuah akademik:

  • Penyuluhan dan Edukasi
  • Perguruan tinggi harus aktif dalam menyediakan program penyuluhan dan edukasi tentang integritas akademik kepada semua pihak, khususnya mahasiswa baru. Ini dapat mencakup workshop, seminar, atau modul pembelajaran online yang memberikan pemahaman yang jelas tentang konsep plagiarisme dan melakukan pengecekan karyanya melalui berbagai software anti plagiasi, hak cipta, dan etika penelitian. Mahasiswa juga perlu diingatkan tentang konsekuensi dari pelanggaran integritas akademik dan pentingnya mengembangkan kemandirian dalam pekerjaan akademis (Munandar et al., 2023).
  • Kode Etik dan Kebijakan Jelas
  • Perguruan tinggi perlu memiliki kode etik dan kebijakan yang jelas terkait integritas akademik. Dokumen ini harus mencakup definisi plagiarisme, sanksi untuk pelanggaran, dan prosedur untuk menangani pelanggaran tersebut. Kode etik ini harus mudah diakses dan dipahami oleh seluruh anggota komunitas akademik.
  • Pengembangan Budaya Kejujuran
  • Memelihara budaya kejujuran di perguruan tinggi memerlukan partisipasi aktif dari seluruh warga kampus. Dosen dan staf perlu berperan sebagai contoh dan mendemonstrasikan praktik kejujuran dalam penelitian, pengajaran, dan administrasi. Mahasiswa juga perlu didorong untuk melibatkan diri dalam diskusi dan refleksi etika, sehingga mereka dapat menginternalisasi nilai-nilai kejujuran.
  • Penggunaan Teknologi Anti-Plagiarisme
  • Lembaga perguruan tinggi harus bisa memanfaatkan teknologi antiplagiarisme seperti Turnitin atau Grammarly untuk mendeteksi plagiarisme. Penggunaan teknologi ini tidak hanya untuk menangkap pelanggaran, tetapi juga sebagai sarana pendidikan dan pencegahan. Mahasiswa dapat menerima umpan balik yang berguna untuk meningkatkan keterampilan penulisan mereka. Saat ini penggunaan software anti plagiasi dimanfaatkan sebagai legalitas bahwa karyanya sudah orisinil dan bebas dari plagiasi, padahal penggunaan software tersebut bisa dimodifikasi sesuai keinginan dari pengguna software. Kondisi tersebut saat ini bukan menjadi rahasia lagi, tetapi sudah masuk ke ranah bisnis dan para akademisi mengetahuinya (Wihardini, 2020).
  • Mendorong Kreativitas dan Originalitas
  • Penting untuk mendorong kreativitas dan originalitas dalam penelitian dan karya akademis. Dosen dapat memberikan penekanan pada pengembangan ide asli, pemikiran kritis, dan kontribusi unik terhadap pengetahuan. Proyek kolaboratif yang mempromosikan ide bersama tetap harus didasarkan pada integritas dan pemberian kredit yang adil
  • Menetapkan Standar Etika Penelitian
  • Dosen dan peneliti perlu mengamati standar etika penelitian dan menyediakan panduan yang jelas tentang bagaimana melakukan penelitian dengan integritas. Hal ini termasuk penggunaan sumber daya dengan bijak, pelaporan data yang jujur, dan menghindari praktek-praktek penelitian yang meragukan.
  • Mekanisme Pengaduan yang Transparan
  • Terdapatnya lembaga di kampus yang menampung aduan dari warga kampus tentang adanya pelanggaran. Secara berkala melakukan pelaporan apabila terjadi tindakan plagiarisme, baik dilakukan oleh mahasiswa maupun dosen di semua tingkatan (Adiningrum, 2015). Prosedur ini harus memastikan kerahasiaan pelapor dan memberikan jaminan bahwa setiap pelanggaran akan ditangani secara adil
  • Memberikan Sanksi yang Konsisten
  • Perguruan tinggi perlu memberikan sanksi yang konsisten terhadap pelanggaran integritas akademik. Ini menciptakan pemahaman bahwa pelanggaran akan diambil serius dan konsekuensinya dapat merugikan karier akademik dan reputasi.
  • Monitoring dan Evaluasi Berkelanjutan
  • Perguruan tinggi perlu secara teratur memantau dan mengevaluasi efektivitas kebijakan dan program integritas akademik mereka. Melalui umpan balik dari mahasiswa, dosen, dan staf, perguruan tinggi dapat mengidentifikasi area yang perlu perbaikan dan terus mengembangkan strategi yang efektif. Demi menjaga subjektivitas, pihak perguruan tinggi bisa melibatkan pihak eksternal kampus, seperti dunia industri atau komunitas akademis global, guna membantu menciptakan lingkungan integritas yang lebih luas. Kolaborasi dengan pihak luar dapat membawa perspektif baru dan mendukung upaya menjaga kualitas dan etika dalam perguruan tinggi.

Saat cara berintegritas dalam sebuah akademik sudah di sampaikan, kemudian selanjutnya bagaimanakah caranya untuk membentuk sebuah integritas dalam kehidupan setelahnya?

1. Menetapkan prinsip-prinsip moral dan etika yang dianut

Cara membentuk integritas, bisa dimulai dengan menetapkan sejumlah prinsip baik moral dan juga etika. Hal ini bisa Anda jadikan sebagai dasar dari integritas. Selain itu, perlu memiliki prinsip-prinsip yang kuat dan tidak mudah terpengaruh oleh kepentingan pribadi atau orang lain.

2. Mengendalikan emosi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun