2. Tegur Apabila Teman Kerja Itu Tone Deafnya Keterlaluan
Terkadang saya sangat merasa kesal mendengar maupun melihat orang yang tone deafnya kebangetan. Jika kamu merasakan apa yang saya rasakan yaitu sangat kesal dengan orang yang tone deafnya terlalu tinggi, maka tidak ada salahnya kok menegur secara sopan. Apalagi jika berkaitan dengan masalah pekerjaan.
Teman saya pernah bercerita kalau dirinya tidak tahan bekerja di perusahaan dengan sistem keluarga. Pernah suatu ketika teman saya menegur rekan kerjanya yang merupakan saudara dari pimpinan perusahaan tempat dia bekerja. Teman saya hanya ingin dibantu menyelesaikan pekerjaan oleh rekan kerja yang notabene adalah saudara dari bosnya itu.
Meskipun akhirnya dibantu menyelesaikan pekerjaan, namun sikap tone deaf dari rekan kerja teman saya itu tetap tidak berubah. Alhasil, setiap merasa kesal akan sikap rekan kerjanya yang tidak peka dengan beban pekerjaan tim dalam satu divisi, teman saya pun sering menegur dengan keras. Tak jarang konflik terjadi dalam perusahaan tempat teman saya kerja.Â
Penutup
Mungkin cara kita menyikapi orang yang tone deaf akan berbeda-beda. Tidak ada yang salah maupun benar dalam menyikapi orang yang tone deaf. Hanya saja ketika kita sudah memutuskan bagaimana memperlakukan orang yang tone deaf, maka kita juga harus siap menerima konsekuensi perilaku mereka.
Semoga bermanfaat.
Referensi:
https://www.rri.co.id/lain-lain/924948/arti-istilah-tone-deaf-yang-viral-di-media-sosial
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H