Mohon tunggu...
Maria Tanjung Sari
Maria Tanjung Sari Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger-Content Writer-Content Placement Artikel di Blog-Jasa Review Produk dan Jasa di Blog Untuk kerja sama bisa email di titikterang751@gmail.com

Blogger Surabaya yang mengelola beberapa blog diantaranya santaisore.com , sahabatcurhat.my.id , curhatyuk.my.id dan masih banyak lagi Senang menulis mengenai dunia HRD, suka mengamati perilaku sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kilas Balik 2023 Sebagai Kompasianer, Terus Belajar untuk Menulis Artikel yang Lebih Baik

30 Desember 2023   19:52 Diperbarui: 30 Desember 2023   20:07 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Tangkapan Layar di Kompasiana

Malam Minggu bingung mau ngapain, lebih baik nulis saja di platform Kompasiana. Lebih banyak manfaat positifnya yaitu sekaligus mengasah kemampuan menulis saya sebagai blogger yang juga Kompasianer.

Bergabung secara resmi menjadi member Kompasiana sudah sejak 8 November 2019, namun saya mulai aktif menulis di platform ini baru tahun lalu ketika diadakan program Tebar Hikmah Ramadan, yaitu menulis selama 30 hari berturut-turut selama bulan Ramadan. Lumayan berkejaran dengan waktu juga ketika menulis selama 30 hari nonstop itu. Apalagi pas bertepatan bulan puasa dan saya cukup riweuh di rumah.

Alhamdulillah saya berhasil menyelesaikan tantangan menulis pada program THR alias Tebar Hikmah Ramadan yang diselenggarakan oleh Kompasiana. Meskipun tidak masuk menjadi salah satu pemenang, namun ada kepuasan batin tersendiri ketika berhasil menyelesaikan tantangan 30 hari menulis. Senangnya double ketika tahu artikel saya masuk ke dalam kategori artikel Pilihan.

Bahkan konten tulisan saya yang paling nge-hits merupakan salah satu artikel yang saya tulis di program THR. Duh, senengnya!! Ohya, saya mau cerita sedikit mengenai konten tulisan saya yang paling nge-hits, dimana dibaca/dilihat oleh 2.920 pembaca. Judulnya "Berkunjung ke 5 Masjid di Surabaya", dimana saya benar-benar mengunjungi kelima masjid tersebut lho di bulan puasa di tahun 2022 lalu.

Ini yang disebut "demi konten apapun akan saya lakukan", karena saya ingin mengambil sendiri foto dari kelima masjid yang akan ditulis sebagai salah satu artikel di Kompasiana. Saya rela sedikit berpanas ria di bulan puasa demi bisa mengunjungi keempat masjid tersebut. Satu masjid saya kunjungi bersama suami dan kebetulan di sore hari ketika sedang ngabuburit. Kalau kata gen Z sekarang nih, "Effortnya luar biasa!", hehehe.

Sumber Gambar: Tangkapan layar Kompasiana
Sumber Gambar: Tangkapan layar Kompasiana

Lalu kemudian komunitas ISB mengadakan challenge menulis setiap 3 hari sekali, dimana saya pun tak ragu mengikutinya. Kebetulan platform yang digunakan untuk menulis bebas, sehingga tanpa ragu saya memutuskan menulis di Kompasiana. Sebenarnya ada target yang ingin saya capai di penghujung 2023 ini, yaitu bisa menulis sebanyak 100 artikel di Kompasiana. Namun entahlah, apakah saya bisa mengejar ketertinggalan itu, karena artikel ini saja baru artikel yang ke-96, dimana artinya saya harus menulis 6 artikel lagi menuju total 100 artikel.

Namun, Insha Allah rencananya besok seharian saya akan fokus menulis di Kompasiana. Tinggal menentukan 4 tema untuk artikel terbaru. Semoga diberi konsentrasi menulis ya!

Menurut saya, ada beberapa nilai positif ketika bergabung menjadi member Kompasiana, antara lain:

1. Bisa Mengenal Kompasianer Dari Seluruh Penjuru Nusantara Bahkan Dunia

Menjadi member Kompasiana, mustahil kalau kita hanya menulis dan menulis saja. Pasti ada keinginan untuk membaca artikel milik Kompasianer lainnya donk. Hal ini yang terjadi juga pada saya, manakala pertama kali membuka platform ini maka yang saya lihat adalah artikel headline. 

Seperti apa sih kriteria artikel yang bisa menjadi headline di Kompasiana. Awal bergabung sebagai Kompasianer, tentunya saya banyak mempelajari sistem menulis di sini. Lalu saya mulai penasaran kenapa yang muncul selalu artikel milik member yang itu-itu saja. Ternyata member tersebut memang aktif menulis di Kompasiana, dan hebatnya lagi mungkin dalam sehari bisa menulis lebih dari satu artikel. Impresinya juga sangat banyak dibanding saya yang mentok mendapat respon terbanyak sebesar 10.

Saya mulai merasakan kegembiraan manakala artikel saya diapresiasi oleh para Kompasianer senior (salam hormat untuk para Kompasianer Senior yang selalu memberikan apresiasi positif di setiap artikel saya). Lalu saya pun mulai belajar dari Bapak dan Ibu para Kompasianer senior yang memang tulisannya sangat bagus untuk saya yang pemula ini.

Kami saling mengenal dengan cara saling berkunjung ke artikel sesama Kompasianer. Dari artikel yang ditulis oleh member lain, saya juga bisa tahu bahwa seorang Kompasianer ternyata sedang bermukim di luar negeri, maupun kota lainnya di Indonesia.

2. Bisa Belajar Gaya Kepenulisan Kompasianer Lain

Nah, ini point yang paling penting semenjak saya bergabung menjadi member Kompasiana. Saya bisa belajar langsung dari artikel yang ditulis oleh para Kompasianer lainnya. Sebagai seorang blogger, saya berusaha mengosongkan gelas dari air di dalamnya. Saya berusaha untuk terus belajar dan belajar memperbaiki kualitas tulisan yang dihadirkan untuk pembaca blog saya.

Tetap rendah hati menjadi kunci utama dalam mempelajari sesuatu hal, karena Kompasianer senior dengan point yang sangat tinggi masih berkunjung untuk membaca artikel saya. 

3. Menambah Wawasan 

Seharusnya menjadi penulis atau blogger itu memiliki wawasan yang luas. Namun, apa daya ketika membaca sebagian besar artikel di Kompasiana, akhirnya mengakui bahwa wawasan saya belum seluas yang diri ini kira.

Ternyata masih banyak destinasi wisata di Indonesia yang belum saya ketahui. Setelah saya membaca salah satu ulasan dari Kompasianer mengenai destinasi wisata di daerah tempat tinggal beliau, barulah wawasan saya bertambah.

Ternyata ada istilah-istilah yang saya baru tahu maknanya, seperti FOMO, FOPO dan YOLO. Akhirnya saya bisa memahami seperti apa sih ketika seseorang terkena FOMO dan FOPO dimana dikhawatirkan dapat mengganggu kesehatan mental seseorang.

Dan masih banyak "ternyata" yang lain dimana setelah sering membaca artikel di Kompasiana, wawasan pun menjadi lebih banyak bertambah. Tak perlu malu ketika menydari diri ini kurang wawasan. Saya justru merasa malu ketika tidak mau belajar untuk upgrade skill dan juga upgrade knowledge. Usia bukan jadi penghalang seseorang untuk terus mengasah kemampuan agar bisa berkembang menjadi individu yang lebih baik lagi.

Penutup

Senang sekali rasanya bisa menjadi bagian dari keluarga besar Kompasiana. Semoga tahun depan jika ada program Tebar Hikmah Ramadan, saya bisa mengikutinya kembali dengan cara konsisten menulis selama 30 hari di Kompasiana.

Semoga pencapaian dalam bidang kepenulisan di tahun 2022 ini menjadi motivasi bagi saya untuk menulis artikel-artikel di Kompasiana yang lebih bermanfaat untuk dibaca oleh masyarakat luas.

Tetap semangat menyambut Tahun Baru 2024!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun