Sampai akhirnya saya harus pindah dari kampung halaman menuju kota masa depan, bahkan mungkin kota menjalani sisa hidup. Ingin sekali saya bisa berkunjung ke Balikpapan, namun saya menyadari bahwa pergi ke kampung halaman tidak bisa dilakukan sehari dua hari. Perlu persiapan yang matang jika ingin mengunjungi kampung halaman, karena pastinya saya akan napak tilas ke beberapa tempat yang menurut saya bersejarah. Selain itu pula, saya ingin berkunjung ke beberapa kawan lama yang masih berdomisili di kampung halaman.
Beruntung sekarang saya berteman dengan blogger Balikpapan sehingga dari dia, saya bisa dapat banyak cerita kalau kampung halaman saya sudah banyak mengalami perkembangan pesat. Banyak destinasi wisata baru yang dulunya tidak ada ketika saya masih di Balikpapan, namun sekarang Balikpapan sudah banyak dikunjungi oleh para wisatawan lokal maupun mancanegara karena keindahan wisata alamnya.
Akhir kata, saya berharap bisa kembali ke kampung halaman walaupun hanya satu minggu. Saya ingin melihat keindahan pantai Balikpapan kembali, saya ingin menikmati kuliner khas Balikpapan, saya ingin berkunjung ke sekolah-sekolah tempat saya menuntut ilmu dari TK sampai SMA. Dan yang terpenting adalah saya ingin melihat rumah keluarga kami ketika tinggal di Balikpapan. Walau mungkin hanya rumah dinas, namun kenangan yang terbentuk di dalam rumah itu sangat berharga bagi saya. Kenangan ketika keluarga kami masih lengkap, ketika Bapak masih hidup.
Demikianlah tulisan terakhir saya dalam rangka menyelesaikan tantangan menulis 30 hari di program Tebar Hikmah Ramadan yang diselenggarakan oleh Kompasiana.
Semoga menginspirasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H