Mohon tunggu...
Maria Tanjung Sari
Maria Tanjung Sari Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger-Content Writer-Content Placement Artikel di Blog-Jasa Review Produk dan Jasa di Blog Untuk kerja sama bisa email di titikterang751@gmail.com

Blogger Surabaya yang mengelola beberapa blog diantaranya santaisore.com , sahabatcurhat.my.id , curhatyuk.my.id dan masih banyak lagi Senang menulis mengenai dunia HRD, suka mengamati perilaku sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Perlukah Membuat Resolusi Tahun Baru dan Target Dalam Hidup

17 Januari 2022   12:44 Diperbarui: 17 Januari 2022   19:00 760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mumpung masih bulan Januari di awal tahun 2022, masih hangat-hangatnya nih jadi saya ingin membahas mengenai perlukah membuat resolusi tahun baru serta target hidup bagi tiap individu. Semua memang kembali kepada keinginan masing-masing ya gaes, jadi sifatnya tidak ada paksaan.

Pada artikel kali ini saya sebenarnya ingin menulis hasil pembicaraan dengan seorang teman. Waktu itu kami sedang mengobrol santai di akhir tahun 2021. "Tidak terasa sudah mau tahun 2022 aja ya Mar," kata teman saya waktu kami mulai membuka percakapan.

Lantas saya bertanya padanya, "Gimana, kamu punya resolusi apa tahun 2022 ini? Kira-kira targetmu di 2021 yang belum tercapai apa saja?".

Namun rupanya teman saya tidak memiliki resolusi apapun setiap malam pergantian tahun. Bagi dia hidup ini harus dijalani sesantai mungkin bagai air yang mengalir. Tanpa target dan biarkan Tuhan yang mengatur segala sesuatunya.

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan perkataan teman saya bahwa dia membiarkan hidup itu mengalir tanpa target dan rencana apapun. Kalaupun ada, mungkin rencana sederhana yang pernah dia ceritakan, yaitu rencana ingin berlibur bersama anak-anak dan suami. Ya bagaimanapun itu sebuah rencana dan kalau bisa jadi target yang harus direalisasikan tahun 2022 ini.

Menurut KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia, Target memiliki arti sasaran yang telah ditetapkan untuk dicapai. Menurut saya pribadi, target merupakan sasaran yang telah kita tetapkan untuk kurun waktu tertentu dan mencapainya diperlukan strategi serta usaha.

Sebagai contoh, teman saya memiliki keinginan tahun 2022 dia dapat berlibur bersama suami dan kedua anaknya. Bagi saya keinginan teman itu adalah target, bisa jadi target yang harus dicapai karena sudah hampir 2 tahun mereka tidak pernah berlibur ke luar kota. Lho kok maksa? 

Sebenarnya bukan maksa, namun ibarat memberi penghargaan kepada diri sendiri yang sudah bekerja keras selama kurang lebih dua tahun dan dapat melewati pandemi dengan penuh keikhlasan.

Untuk mencapai target bisa liburan, maka teman saya harus melakukan hal berikut:

  • Menabung
  • Menentukan rencana kota tujuan untuk liburan
  • Menyusun list apa saja yang harus dipersiapkan dan dibawa ketika liburan
  • Menyiapkan itinerary perjalanan liburan

Sumber Gambar:Pixabay
Sumber Gambar:Pixabay

Tentu saja point pertama merupakan hal mutlak, karena tanpa menabung mana bisa teman saya sekeluarga berlibur ke luar kota. Kecuali dia memanfaatkan fitur paylater di beberapa aplikasi perjalanan yang sekarang sedang marak ditawarkan.

Point ketiga  dan keempat bisalah diatur setelah mendekati hari H perjalanan dimulai. Dari target tersebut, teman saya harus mengukur berapa sih budget yang harus dia sisihkan untuk menabung setiap bulannya agar keinginan liburan dapat terealisasi secepatnya. 

Lalu menentukan kota tujuan juga penting untuk perencanaan liburan karena semakin jauh kota yang dituju maka semakin mahal pula anggaran untuk berlibur kan! Realistis saja, ketika Anda yang berdomisili di Surabaya ingin berlibur ke Semarang maka biaya yang dikeluarkan akan lebih sedikit dibanding jika Anda berlibur ke Makassar misalnya.

Baiklah, gambaran di atas hanya sedikit ilustrasi dari saya bahwa sekecil-kecilnya rencana hidup yang kita miliki itupun harus melalui berbagai tahapan perencanaan.

Sama halnya dengan target hidup maupun resolusi setiap tahun disusun oleh seseorang yang terbiasa membuatnya. Pada umumnya resolusi dibuat menjelang tahun baru, walau sebenarnya bukan suatu kewajiban.

Tentu bukan tanpa alasan seseorang membuat resolusi dan target hidup. Berdasarkan pengalaman pribadi, ada beberapa alasan mengapa kita perlu membuat resolusi:

  • Agar hidup lebih terarah dan bermakna

Bukan berarti tanpa resolusi hidup Anda tidak bermakna, bukan seperti itu ya gaes. Hanya saja ketika kita memiliki target maka ada usaha untuk mencapainya. Misal target membeli handphone baru, lalu apa yang akan kita lakukan demi membeli handphone baru? 

Tentu menabung sejumlah uang agar pada waktu tertentu bisa memiliki handphone baru. Setelah menggenggam handphone baru di tangan sesuai target yang telah Anda buat, bagaimana rasanya? Tentu ada rasa bangga bukan di dalam hati bahwa Anda berhasil mencapai target itu.

  • Memiliki motivasi untuk mengejar sesuatu dalam hidup

Tahun 2019 saya bertekad belajar menjadi seorang bloger dan keinginan itu hadir di bulan Juli 2019. Walau sudah di pertengahan tahun namun saya tetap bertekad dan berusaha sekuat tenaga. 

Bersyukur sekali tahun 2022 sudah menginjak tahun ketiga masih konsisten ngeblog. Dengan adanya pencapaian ini, maka saya menjadi termotivasi untuk produktif menulis, belajar dari bloger atau penulis lain dan tentu saja berkomunitas.

  • Untuk mengevaluasi diri sendiri

Evaluasi mengenai pencapaian apa yang telah kita raih sepanjang tahun itu penting agar hidup tidak begini-begini saja. Harus ada perubahan walau itu kecil. Contoh tahun 2021 masih belum rutin membaca buku sebanyak 3 halaman, maka tahun 2022 mulailah rutin membaca buku sebanyak 3  halaman setiap hari.

Jika Anda rutin membaca 3 halaman buku setiap hari, berapa buah buku yang Anda baca dalam setahun? Jika satu buah buku memiliki 200 halaman, maka dalam setahun Anda sudah membaca 5 buah buku. Amazing!

Introspeksi diri juga penting agar kita dapat mengubah kebiasaan jelek yang selama ini masih sering dilakukan. Contoh, saya berusaha mengurangi jam rebahan dari yang setiap hari bisa 2 jam per hari, kalau bisa sekarang rebahan scroll medsos tak jelas hanya 30 menit sehari. Intinya instrospeksi diri itu wajib demi mengubah habbit kurang bagus menjadi lebih produktif.

Penutup

Jadi bagi Anda penganut hidup "mengalir apa adanya tanpa target", maka tidak ada salahnya mulai sekarang membuat target sederhana dalam hidup. Tidak usah muluk-muluk. Buat target yang mudah Anda capai lalu tentukan waktu pencapaiannya. 

Setelah itu berusahalah dengan semaksimal mungkin, dan lihat hasil akhirnya apakah Anda berhasil mencapai target tersebut atau tidak. Jika belum tercapai, maka lakukan usaha kembali sampai berhasil.

 Intinya jangan pernah berputus asa dari target yang ingin Anda capai. Jangan lupa untuk sertakan Tuhan dalam target Anda, karena biar bagaimanapun Tuhan yang memiliki kuasa atas hidup manusia. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun