Tentu saja point pertama merupakan hal mutlak, karena tanpa menabung mana bisa teman saya sekeluarga berlibur ke luar kota. Kecuali dia memanfaatkan fitur paylater di beberapa aplikasi perjalanan yang sekarang sedang marak ditawarkan.
Point ketiga  dan keempat bisalah diatur setelah mendekati hari H perjalanan dimulai. Dari target tersebut, teman saya harus mengukur berapa sih budget yang harus dia sisihkan untuk menabung setiap bulannya agar keinginan liburan dapat terealisasi secepatnya.Â
Lalu menentukan kota tujuan juga penting untuk perencanaan liburan karena semakin jauh kota yang dituju maka semakin mahal pula anggaran untuk berlibur kan! Realistis saja, ketika Anda yang berdomisili di Surabaya ingin berlibur ke Semarang maka biaya yang dikeluarkan akan lebih sedikit dibanding jika Anda berlibur ke Makassar misalnya.
Baiklah, gambaran di atas hanya sedikit ilustrasi dari saya bahwa sekecil-kecilnya rencana hidup yang kita miliki itupun harus melalui berbagai tahapan perencanaan.
Sama halnya dengan target hidup maupun resolusi setiap tahun disusun oleh seseorang yang terbiasa membuatnya. Pada umumnya resolusi dibuat menjelang tahun baru, walau sebenarnya bukan suatu kewajiban.
Tentu bukan tanpa alasan seseorang membuat resolusi dan target hidup. Berdasarkan pengalaman pribadi, ada beberapa alasan mengapa kita perlu membuat resolusi:
Agar hidup lebih terarah dan bermakna
Bukan berarti tanpa resolusi hidup Anda tidak bermakna, bukan seperti itu ya gaes. Hanya saja ketika kita memiliki target maka ada usaha untuk mencapainya. Misal target membeli handphone baru, lalu apa yang akan kita lakukan demi membeli handphone baru?Â
Tentu menabung sejumlah uang agar pada waktu tertentu bisa memiliki handphone baru. Setelah menggenggam handphone baru di tangan sesuai target yang telah Anda buat, bagaimana rasanya? Tentu ada rasa bangga bukan di dalam hati bahwa Anda berhasil mencapai target itu.
Memiliki motivasi untuk mengejar sesuatu dalam hidup
Tahun 2019 saya bertekad belajar menjadi seorang bloger dan keinginan itu hadir di bulan Juli 2019. Walau sudah di pertengahan tahun namun saya tetap bertekad dan berusaha sekuat tenaga.Â
Bersyukur sekali tahun 2022 sudah menginjak tahun ketiga masih konsisten ngeblog. Dengan adanya pencapaian ini, maka saya menjadi termotivasi untuk produktif menulis, belajar dari bloger atau penulis lain dan tentu saja berkomunitas.
Untuk mengevaluasi diri sendiri
Evaluasi mengenai pencapaian apa yang telah kita raih sepanjang tahun itu penting agar hidup tidak begini-begini saja. Harus ada perubahan walau itu kecil. Contoh tahun 2021 masih belum rutin membaca buku sebanyak 3 halaman, maka tahun 2022 mulailah rutin membaca buku sebanyak 3 Â halaman setiap hari.