Mohon tunggu...
Maria Soraya Az Zahra
Maria Soraya Az Zahra Mohon Tunggu... -

Spesialis Transkriptor Verbatim | Blogger di www.mariasoraya.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Yuk, Stimulasi Sensorik Anak dengan 4 Jenis Mainan Ini

17 Februari 2018   20:03 Diperbarui: 17 Februari 2018   20:07 1799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kamis (15/02/2018), saya berkesempatan mengikuti #ELCMediaBrunch bertajuk ELC Little Senses Collection Preview. Acara ini diselenggarakan ELC (Early Learning Center) Indonesia yang berlokasi di Nomz Kitchen & Pastry Grand Indonesia Jakarta. Narasumber yang hadir yaitu Noella Birowo (yang biasa dipanggil Ui)-founder TigaGenerasi dan penulis buku Anti Panik - dan ELC Toys Expert, Bayu Wijanarko. Selain dua narasumber yang saya sebutkan itu, ada juga Tantri dan Chua Kotak, Dokter Reisa Broto Asmoro, Intan RJ dan Melaney Ricardo. Ssst, rupanya dari penelusuran saya di instagram, mamah-mamah seleb cantik yang saya sebutkan itu tergabung dalam genks @ibuibucerdas. Iya, biarpun artis teteup kudu peduli pada tumbuh kembang anak.

Acara dibuka dengan sharing dari Mbak Ui yang menjelaskan pengalamannya dalam mengasuh Mahija dan Arka. Ia menuturkan urusan bermain, tidak pernah melarang anak-anaknya bermain kotor seperti main tanah atau bermain di atas rumput. Dampak positifnya, Mahija dan Arka enggak takut kotor. 

"Para orang tua dapat memberi jenis mainan yang sesuai dengan jenis  kegiatan, usia, dan kemampuan anak untuk mendapatkan hasil yang optimal  hingga tahap krusial perkembangan anak", ujar Mbak Ui.

ELC Indonesia
ELC Indonesia
Mbak Ui juga sempat membahas nih soal screen time (batas anak bermain gadget) yang ada di dalam buku Anti Panik. Ada 3 hal pesan dari Mbak UI untuk para orang tua millenials :

1. Sebaiknya jatah anak bermain dgn gadget (screentime) yaitu max 30 menit sehari.

2. Dampingi anak pada saat bermain terutama ketika anak bermain gadget.

3. Gak ada kata telat untuk menstimulasi motorik anak2 usia pra sekolah.

"ELC menyadari bahwa kemampuan sensorik anak bisa dilatih semenjak dini  melalui beragam kegiatan, salah satunya adalah dengan bermain. Mainan  tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, namun dapat membantu anak  mengeksplor bakat dan minat anak sekaligus mengembangkan  berbagai kemampuan penting seperti motorik, sensorik, kreatifitas,  serta kemampuan sosial emosional", ujar Lina Paulina, Vice President Mothercare dan ELC. 

Untuk mendukung tumbuh kembang anak usia dini, ELC memiliki 4 seri mainan "Little Senses" yang terdiri dari Sensory High Chair Toy,Sensory Activity Table,Sensory Stacking Rings dan SensoryShape Sorter.

ELC Indonesia
ELC Indonesia
1. Sensory Activity Table dilengkapi lampu berwarna berkelap kelip dan suara menarik yangmerangsang keingintahuan anak untuk mencoba  berbagai variasi memasukkan bola, memijat, menarik, mencari bola yang  dimasukkan. Ini memberi variasi cara bermain yang dapat meningkatkan  pengalaman dan pengetahuan anak mengenai konsep  "sebab akibat" dan juga daya ingat dan konsentrasi anak. 

ELC Indonesia
ELC Indonesia
2. SensoryStacking Ringsberbentuk diameter ring yang bervariasi dari kecil hingga besar akan  meningkatkan pengetahuan anak mengenai konsep "besar kecil", Permainan  diselesaikan dengan memasang kepala di atas ring terakhir sehingga anak  dapat belajar bermain secara utuh  dan lengkap dari awal hingga akhir (mengenal "problem solving"). 

ELC Indonesia
ELC Indonesia
3. Sensory Shape Sorter yaitu permainan memasukkan benda sesuai bentuk. Anak diajak mengenal bentuk melalui permainan ini.

ELC Indonesia
ELC Indonesia
4. Sensory High Chair Toyyaitu permainan yang cocok untuk mengalihkan anak dari gadget saat sedang makan di restoran. Bagian dasar mainan ini berbahan rubber, sehingga bisa ditempelkan pada meja high chair. 

Aspek-aspek perkembangan anak yang dapat dicapai dari mainan tersebut yakni pada penglihatan: fokus mata, koordinasi mata-tangan, pengenalan warna/bentuk mainan;  pendengaran: mengenal suara, nada, nama benda/tekstur/warna; perabaan: mengenal berbagai bentuk, alur ring beserta tonjolan-tonjolan. ELC Little Senses ini tersedia di seluruh gerai Early Learning  Centre  untuk kisaran usia anak mulai dari 9 bulan hingga 36 bulan.

Konsep tumbuh kembang anak melalui permainan menjadi solusi bagi orang tua dalam mengembangkan panca indera anak sejak dini. Melalui permainan, anak akan dirangsang untuk mengeksplorasi dan mempelajari hal-hal baru. Fase pertama sejak lahir adalah fase dimana anak memulai indera penglihatan dan sentuhan. Memasuki usia 3 bulan, anak sudah mampu mengontrol gerakan tangan dan kakinya serta senang mengeksplor hal-hal yang ada disekitarnya. Di usia 6 bulan, anak mulai bisa duduk atau bahkan merangkak. Memasuki usia 9 dan 12 bulan, anak memasuki tahap perkembangan yang sangat aktif dan pada usia 18 bulan hingga seterusnya, anak mulai berimajinasi dan mengeksplorasi hal-hal baru.

Dokumentasi foto : ELC Indonesia dan berbagai sumber

Salam,

Maria Soraya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun