N : Nasionalisme
(Sekolah Marsudirini optimis, visioner, unggul, terbuka dan nasionalis)
       Pergeseran paradigma pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka merupakan langkah penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Dengan menerapkan paradigma baru ini, diharapkan siswa dapat menjadi individu yang optimis, visioner, unggul, terbuka, cakap, kreatif, dan berkarakter Pancasila, yang siap untuk menghadapi tantangan abad 21.
Pembelajaran Berbasis Proyek
       Kurikulum Merdeka mendorong penerapan pembelajaran berbasis proyek (project-based learning). Melalui metode ini, siswa dilibatkan dalam proyek-proyek nyata yang membutuhkan kolaborasi, penelitian, dan pemecahan masalah. Misalnya, siswa dapat diajak untuk mengembangkan solusi atas masalah lingkungan di sekitar mereka atau menciptakan produk inovatif yang bermanfaat bagi masyarakat. Pembelajaran berbasis proyek ini tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis, tetapi juga keterampilan sosial dan emosional siswa.
      Hal ini sejalan dengan visi Sekolah Marsudirini. Dalam pembelajaran berbasis proyek Sekolah Marsudirini menanamkan nilai persaudaraan yang merupakan nilai keutamaan Santo Fransiskus Asisi dan Ibu Magdalena Daemen dalam elemen projek penguatan profil pelajar Pancasila (P5). Para guru dan siswa berkolaborasi bersama dalam setiap proyek untuk menghasilkan karya yang orisinal hasil dari proses berpikir kritis, kolaboratif, komunikatif dan kreatif. Sekolah -- sekolah Marsudirini berinisiatif untuk MOVE UP strategi  efektif untuk melahirkan generasi muda berkarakter Pancasila yang siap menghadapi tantangan abad 21 dan berkontribusi bagi bangsa.
MÂ : Marsudirini
O ; Optimist
V : Visionner
E : Excelen
UÂ : Unity