Mohon tunggu...
M. Hamse
M. Hamse Mohon Tunggu... Guru - Hobi Menulis

Hobi Menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tablo Kisah Sengsara Yesus: Makna Jalan Salib Bagi Umat Katolik dan Pembelajaran bagi Siswa

29 Maret 2024   17:09 Diperbarui: 29 Maret 2024   17:11 639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dokpri: Tablo SMP N 3 Pacar  
Dokpri: Tablo SMP N 3 Pacar  
Pertama, pilihan model tablo sangat bagus karena umatnya menjadi  khusuk dalam  doa dan renungan, fokus dan penuh konsentrasi sehngga mnyentuh hati dan iman. 

Kedua, Materinya  sngat kontekstual, dengan bahasa setempat (bagian inkulturasi juga) dan situasinya menjadi hidup segingga membuat umat semakin sadar akan pola hidup dan imannya.  

Ketiga, tablo ini menjadi salah satu katekese yang kontekstual bahwa anak-anak   berpartisipasi dalam liturgi, hak anak terlibat dalam hidup menggereja sebagai generasi penerus gereja. 

Keempat, sungguh tepat dalam mengasah dan memampuakan serta tingkatkan bakat anak-anal sehingga mereka terus bertumbuh di sana. Kelima, ada makna kerja sama dan koordinasi yang luar biasa muncul dalam tablo tersebut sehingga sungguh berjalan baik dan lancar. Harapannya, semoga nilai-nilai kebersamaan, kekeluargaan dan persaudaraan seperti ini terus kita jaga dan tumbuhkembangkan agar kebaikan dan kebenaran hidup selalu tumbuh dalam kehidupan kita semua sesuai nilai dan makna dari jalan salib hidup kita semua.

Dokpri: Tablo SMPN 3 Pacar
Dokpri: Tablo SMPN 3 Pacar

       Melalui jalan salib, umat Katolik memaknai pengorbanan dan penderitaan Yesus Kristus sebagai simbol keimanan, pengampunan dosa, dan penebusan. Bagi siswa, keterlibatan dalam prosesi jalan salib memberikan pembelajaran tentang ketabahan, keberanian, dan harapan dalam menghadapi penderitaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun