Pertama, pilihan model tablo sangat bagus karena umatnya menjadi  khusuk dalam  doa dan renungan, fokus dan penuh konsentrasi sehngga mnyentuh hati dan iman.Â
Kedua, Materinya  sngat kontekstual, dengan bahasa setempat (bagian inkulturasi juga) dan situasinya menjadi hidup segingga membuat umat semakin sadar akan pola hidup dan imannya. Â
Ketiga, tablo ini menjadi salah satu katekese yang kontekstual bahwa anak-anak  berpartisipasi dalam liturgi, hak anak terlibat dalam hidup menggereja sebagai generasi penerus gereja.Â
Keempat, sungguh tepat dalam mengasah dan memampuakan serta tingkatkan bakat anak-anal sehingga mereka terus bertumbuh di sana. Kelima, ada makna kerja sama dan koordinasi yang luar biasa muncul dalam tablo tersebut sehingga sungguh berjalan baik dan lancar. Harapannya, semoga nilai-nilai kebersamaan, kekeluargaan dan persaudaraan seperti ini terus kita jaga dan tumbuhkembangkan agar kebaikan dan kebenaran hidup selalu tumbuh dalam kehidupan kita semua sesuai nilai dan makna dari jalan salib hidup kita semua.
    Melalui jalan salib, umat Katolik memaknai pengorbanan dan penderitaan Yesus Kristus sebagai simbol keimanan, pengampunan dosa, dan penebusan. Bagi siswa, keterlibatan dalam prosesi jalan salib memberikan pembelajaran tentang ketabahan, keberanian, dan harapan dalam menghadapi penderitaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H