Malam gelisah. Jiwa gundah dan resah. Ini parah. Bulan seakan pasrah menampakkan senyum obati gerah. Aku makin gelisah, antara terus diam atau terus terang. Lamunanku buyar, saat istriku memelukku. Sedikit terasa indah, sisanya, susah dijelaskan.
  "Ada apa, Sayang?" tanya istriku mesra. Seperti biasa ia mengecup dahiku. Romantisnya tak hilang sejak pacaran.
  "Kamu tahu kan, Yang, aku mencintaimu?"
  "Aku tidak meragukan itu. Kita sudah jauh melangkah. Dan aku bahagia,'' jawab istriku.
   "Ya, aku tahu itu, tapi,...."
   "Tapi apa, Yang?"
   Aku menunduk lesu. Pergolakan batinku hebat. Ada rasa tak kuasa jika istriku tahu kebenarannya. Dering ponselku berbunyi. Aku hendak menjawab panggilan.
   "Astaga!" gumamku saat menatap layar ponsel.
   Lita menghubungiku. Istri menatapku tajam, sebelum ia berlalu. Terdengar suara pintu dibanting.
   "Hubungi aku nanti, Lit," jawabku seraya mematikan panggilan.
   Aku terduduk lesu. Tak lama istriku kembali, nagih penjelasan. Aku mula-mula diam sebelum hati kumantapkan beri penjelasan.
   "Siapa, Lita?" tanya istriku ketus.
   "Oh, aku tahu, teman kantor kan? Sering makan berdua. Pantas, jarang makan di rumah," lanjut istriku.
   "Dengarkan aku, Yang."
    Belum selesai aku bicara, istriku melayangkan satu tamparan keras. Aku tak bereaksi. Suasana semakin menegangkan. Aku tak dibiarkan bicara. Ada kesedihan yang hebat, saat wajah cantik istriku ternoda air mata. Wajah periang itu hilang dalam sekejap. Aku makin merasa bersalah. Tidak seharusnya aku baru memberi tahunya.
   "Yang," panghilku membuka percakapan saat istriku tenang.
   "Tidak ada Sayang-Sayang," ketusnya.
    Aku hendak bicara, Lita tiba-tiba telepon. Istriku merebut ponsel.
    "Mas, sudah beri tahu istrimu?" cakap dari seberang.
    Istriku gemetaran. Wajahnya memucat.
    "Kok diam, Mas?"
    "Ya, sudah, Mas. Nanti kuhubungi lagi," tutup Lita.
    Istriku mematung. Aku tahu batinnya bergejolak hebat.
     "Maafkan aku, Yang. Aku beri  tahu sekarang. Lita, adik kandungku, ingin tinggal di sini. Ia bercerai dengan suaminya. Maaf, aku baru beri tahu kalau aku punya saudari," jelasku.
     Istriku masih diam. Aku memilih menghindar sebelum ia ngomel lagi.
17 Desember 2023
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI