"Kamu tak perlu tahu itu. Itu urusanku," Cris marah.
"Mas, Â aku ini istrimu. Aku berhak tahu," jawab Dinda terisak.
"Iya aku tahu. Bukan berarti kamu harus tahu segalanya," suara Cris meninggi.
"Apa yang Mas sembunyikan dari aku. Selama ini aku menderita. Aku tidak mendapatkan kasih sayang dari Mas. Mas tidak pernah pedulikan aku. Apa Mas tidak menganggap aku ini istrimu?"
"Sudah, jangan dibahas lagi. Aku mau pergi menemui rekan kerjaku," jawab suaminya berlalu.
Dinda menangis. Ia tak tahu mengapa ia seperti orang asing di mata suaminya. Ia tak tahan lagi dengan hidupnya yang malang. Tak sedikitpun ia merasa indahnya dua insan yang berbeda terikat dalam suatu ikatan suci.
"Ada apa Din? Â Ceritakan aja. Aku siap membantu," kata Rini sambil mengusap air matanya.
 "Aku akan menghubungi Riko,"ujar Rini
"Buat apa, Rin?" tanya Dinda
"Untuk mencari tahu tentang Cris."
"Aku takut Riko menolak. Aku sudah mengkhianati dia," kata Dinda ragu.