Mohon tunggu...
Mariani Sutanto
Mariani Sutanto Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog yang berkecimpung dalam parenting, perkembangan anak hingga remaja, dan eksplorasi diri.

Lakukan hal-hal kecil dengan cinta yang besar (Ibu Teresa)

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Selusin Tips Soloing Melintas Benua

18 November 2019   13:00 Diperbarui: 18 November 2019   20:58 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Juga upayakan mencari tahu tentang cuaca di sana, karena aku berangkat dari negeri tropis menuju negeri empat musim. Dengan begitu kita bisa mempersiapkan baju yang dibawa. Karena aku orangnya nggak tahan panas, jadi aku hanya membawa sepasang long john dan sweater. Yang penting bisa dilapis dan dilepas.

Di Amerika Serikat memakai ukuran yang berbeda dengan di Indonesia, paling tidak dengan yang di kotaku ini. Jadi aku unduh apps yang bisa mengakomodasi konversi itu. Apps yang aku unduh itu namanya Units Plus. Bermacam hal bisa dikonversi di sana, antara lain kurs mata uang, suhu, jarak, volume/ isi, berat. Di AS mengukur suhu itu dengan derajat Fahrenheit, jarak dengan mil, berat dengan pon/ lbs. Dengan apps ini semua bisa terkonversi. 

Hal ini penting, terutama yang berkaitan dengan waktu. Jadi, kemarin itu ketika ditanya panitia mau berangkat tanggal berapa, aku jawab tanggal 10 November, dengan prakiraan sampai di sana tanggal 11 Nov, dan bisa istirahat sehari sebelum acara mulai tanggal 12 Nov.nya. Ternyata, sampai di AS ya masih tanggal 10 Nov. Akibatnya aku harus membiayai sendiri penginapan sebelum acara mulai.

Sehubungan dengan itu, maksimalkan jejaring kita. Kebayang kan penginapan di AS, minimal 50 USD itu per malamnya. Kalau 2 malam berarti 100 USD, yang kalau dikurskan ke rupiah, hampir Rp 1.500.000, yaitu biaya menginap 2 malam di hotel bintang 4 kotaku, sementara yang 50 USD di AS itu adalah kelas melati. Betapa mahalnya! Maka aku mulai memikirkan jejaringku, tetiba terpikir untuk share di salah satu grup wa ku. Salah satunya menanggapi dengan mencarikan dari antara jejaring pertemanannya yang mau menerimaku. 

Akhirnya aku terhubung  dengan orang Indo yang tinggal di San Jose, yang bersedia menampungku 2 malam, for free. What a blessings! Sebagai timbal baliknya, tak sopan kalau aku membayar, maka aku menyiapkan gift untuk tuan rumahku itu. Kemarin itu aku membawakan dompet perempuan dari kulit sapi asli yang divariasikan dengan kulit ikan nila.

Sediakan juga kartu kredit, karena di luar negeri orang jarang yang memakai uang cash. Selain lebih mudah, juga jatuhnya lebih murah. Sebagai contoh, aku mau membeli compression stocking supaya kakiku nggak bengkak dalam penerbangan 11 jam menuju AS. Temanku yang pilot juga menyarankan hal itu. Informasi yang aku dapat, kaus kaki seperti itu belinya di Hong Kong. Jadilah aku cari saat menunggu pemberangkatan pesawat menuju AS. 

Kaus kaki itu aku temui di toko farmasi "Mannings". Harganya USD 32 kalau pakai kartu kredit, tapi kalau cash jadi 34,87 USD, dan kembaliannya pakai dollar Hong Kong yang tak bisa untuk dibelanjakan lagi saking sedikitnya. Kalau memang mau bawa kartu kredit, pilih yang bisa dipakai di luar negeri, dan yang sudah termasuk asuransi perjalanan. Aku diberitahu, salah satu produk kartu kredit BCA mengakomodasi hal itu, namanya KrissFlyer, sila ditanya lebih lanjut ke bank atau ke websitenya.

Dari diri sendiri, sikap mental yang harus dimiliki adalah sikap mental "aku bisa." Ini penting, terutama kalau menjumpai kendala yang muncul mendadak. Sikap mental ini juga membuat kita jadi berani menghadapi tantangan. Dengan sikap mental ini daya juang kita akan meningkat. Bayangkan kalau kita mudah menyerah dan berada di tengah orang-orang sibuk yang tidak bisa menjawab kebingungan kita. Bandingkan kalau dengan sikap mental itu kita bisa berbuat banyak. 

Ketika mendarat di Hong Kong, jiper juga aku melihat di mana-mana tulisan Mandarin yang sama sekali tak kuketahui. Lalu aku ingat mereka juga bisa berbahasa Inggris. Aku baca petunjuk untuk penerbangan transfer. Aku ikuti petunjuknya dan selesai dengan keimigrasian di Hong Kong. Setelah itu, aku masih belum tahu berangkat dari gate berapa. Maka aku mencari bagian informasi. 

Di Bandara Hong Kong, informasi itu ada di lantai dua, kira-kira di tengah gedung, dengan tanda tanya besar yang mencuat. Petugasnya sangat membantu mereka yang kebingungan. Bermodalkan bahasa Inggrisku, aku menanyakan di gate berapa nanti aku akan masuk ke pesawat sambil menunjukkan boarding pass ku. Sesudah itu, aku tanyakan lagi jalan menuju ke sana. Semudah itu.

Kurangi, bahkan tiadakan sikap yang suka mengeluh. Ini balik ke kebiasaan sih. Dalam pergaulan global, orang yang suka mengeluh kurang disukai. Complain atau mengeluh itu berarti orang tidak becus menghadapi ketidaknyamanan. Orang yang dewasa dan matang pasti punya jalan keluar untuk setiap ketidaknyamanan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun