Sewaktu tahun politik lalu, dimulainya cara baru berpolitik dengan menggunakan media sosial. Hal ini berdampak masif hamper ke seluruh wilayah Indonesia, terutama yang memiliki akses internet.Pada episode baru ini disuguhkan konflik antar calon dan juga partai pengusung.Â
Dengan adanya moto tahun ini, tapi tidak urung bibit-bibit perpecahan mulai mencuat. Ditandai dengan banyaknya pergantian pemain partai akibat perbedaan sudut pandang politik ataupun calon yang diusung. Selain itu mulai banyaknya komedi situasi dibuat oleh petinggi partai politik yang menyindir anggotanya sendiri atau rekan dulu kawan sekarang jadi lawan.
Tahun ini sedikit berbeda dengan digaungkannya istilah politik riang gembira. Sebuah guyonan tapi serius ini dapat menjadi katalis untuk politik panas yang biasanya terjadi sewaktu masa pemilu? Â Untuk menjawab hal itu, tentu kita masih harus menunggu hingga pemilihan ini selesai.
Sumber:
- https://nasional.kompas.com/read/2022/05/31/12112831/sejarah-dimulainya-pemilu-presiden-dan-wakil-presiden-secara-langsung?page=all
- https://nasional.kompas.com/read/2014/07/22/21093251/Dengar.Pengumuman.Jadi.Pemenang.Jokowi-JK.Terus.Tersenyum.di.Ruang.Rapat.KPU
- https://nasional.kompas.com/read/2019/05/21/05415421/melihat-perbandingan-suara-jokowi-dan-prabowo-di-2019-dan-2014
- https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-47935315
- https://news.detik.com/berita/d-4495415/awas-beda-pilihan-politik-juga-bisa-bikin-suami-istri-cerai
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H