Mohon tunggu...
Hak.Kita.Bersama
Hak.Kita.Bersama Mohon Tunggu... Lainnya - @hak.kita.bersama

Pengamat kehidupan yang menuangkan pemikiran melalui sudut pandang berbeda.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Komedi Politik

24 November 2023   15:52 Diperbarui: 24 November 2023   16:14 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sewaktu tahun politik lalu, dimulainya cara baru berpolitik dengan menggunakan media sosial. Hal ini berdampak masif hamper ke seluruh wilayah Indonesia, terutama yang memiliki akses internet.Pada episode baru ini disuguhkan konflik antar calon dan juga partai pengusung. 

Dengan adanya moto tahun ini, tapi tidak urung bibit-bibit perpecahan mulai mencuat. Ditandai dengan banyaknya pergantian pemain partai akibat perbedaan sudut pandang politik ataupun calon yang diusung. Selain itu mulai banyaknya komedi situasi dibuat oleh petinggi partai politik yang menyindir anggotanya sendiri atau rekan dulu kawan sekarang jadi lawan.

Tahun ini sedikit berbeda dengan digaungkannya istilah politik riang gembira. Sebuah guyonan tapi serius ini dapat menjadi katalis untuk politik panas yang biasanya terjadi sewaktu masa pemilu?  Untuk menjawab hal itu, tentu kita masih harus menunggu hingga pemilihan ini selesai.

Sumber:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun