KIPI programic error / kesalahan program
KIPI karena kesalahan program ini yang sangat dihindari sebab bisa dicegah. Contoh-contohnya antara lain: keadaan tidak steril (misal: pemakaian ulang alat suntik/jarum, sterilisasi tidak sempurna, vaksin/pelarut terkontaminasi, serta pemakaian sisa vaksin untuk beberapa sesi vaksinasi). Pada kondisi tidak steril ini dapat terjadi: abses (penumpukan sel-sel dan jaringan mati sehingga menjadi nanah/”bisul”) lokal di daerah suntikan, sepsis (infeksi menyeluruh yang berat), sindrom syok toksik, infeksi penyakit yang ditularkan lewat darah. Contoh lain dari kesalahan program adalah salah pemakaian pelarut vaksin, hal ini dapat menyebabkan vaksin tidak efektif, efek negatif obat (misalnya salah alih-alih melarutkan vaksin dalam pelarut vaksin malah melarutkannya dalam obat), bahkan kematian. Salah tempat penyuntikan, transportasi dan penyimpanan vaksin yang tidak benar, serta mengabaikan indikasi kontra merupakan contoh-contoh lain dalam KIPI programic error.
KIPI reaksi suntikan
KIPI jenis ini disebabkan oleh efek dari suntikan yang biasanya digunakan dalam proses pemberian vaksin. Dibedakan menjadi reaksi suntikan langsung dan tidak langsung. Contoh reaksi suntikan langsung adalah: rasa sakit, bengkak, dan kemerahan. Sedangkan contoh reaksi suntikan tidak langsung antara lain: rasa takut, napas tertahan, pernapasan sangat cepat, pusing, mual/muntah, kejang, bahkan pingsan.
KIPI kebetulan (koinsidens)