Mohon tunggu...
Maria Klaresa Pulo Beda
Maria Klaresa Pulo Beda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

BELAJAR LEBIH BANYAK

Selanjutnya

Tutup

Nature

Kenapa Capung Hidupnya Singkat? Menyelami Siklus Kehidupannya

23 Desember 2024   22:50 Diperbarui: 23 Desember 2024   19:21 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

                              Menurut Lino dkk (2019), capung merupakan komponen keanekaragaman hayati yang memiliki peran sebagai bioindicator pencemaran lingkungan. Capung memiliki peran yang sangat penting dalam ekosistem, baik di darat maupun di perairan. Sebagai predator serangga, capung membantu mengendalikan populasi serangga lain, seperti nyamuk. Namun, karena capung adalah predator yang efisien, mereka juga sering menjadi sasaran predator lain, seperti burung. Ini menyebabkan angka kematian yang tinggi, sehingga mempengaruhi lamanya hidup mereka.

3. Keterbatasan Energi

                                  Capung dewasa menggunakan energi yang sangat besar untuk terbang, terutama untuk berburu, kawin, dan bertahan hidup. Aktivitas terbang ini sangat menguras tenaga mereka. Meskipun memiliki sistem metabolisme yang efisien, capung tidak dapat bertahan hidup dalam kondisi kekurangan makanan atau energi yang berlebihan. Aktivitas yang tinggi dan kebutuhan energi yang besar membatasi durasi hidup mereka.  

4. Evolusi dan Adaptasi

                               Menurut Rahadi, W. S. (2019), salah satu jenis keanekaragaman hayati yang sudah ada sejak 300 juta tahun yang lalu, dan masih tetap bertahan hingga sekarang adalah capung. Dalam sejarah evolusinya, capung telah hadir di bumi sejak periode karbon. Capung termasuk kelompok serangga purba yang bertahan terus hidup dalam berbagai perubahan jaman. Capung telah berevolusi untuk memiliki siklus hidup yang cepat. Dengan hidup dalam dua habitat yang berbeda (air dan udara), mereka mengoptimalkan peluang untuk berkembang biak dan bertahan hidup. Tetapi hidupnya yang singkat di fase dewasa memungkinkan mereka untuk fokus pada reproduksi dalam waktu yang terbatas. Capung betina biasanya hanya hidup beberapa minggu setelah kawin untuk bertelur, sementara capung jantan mungkin lebih lama, tetapi tetap terbatas. Fase larva mereka yang lebih panjang memungkinkan mereka untuk berkembang dengan baik dalam kondisi yang lebih stabil (di bawah permukaan air), tetapi tetap ada tekanan dari predasi dan sumber daya yang terbatas.

5.  Faktor Lingkungan dan Pemangsaan

                           Kehidupan capung sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Mereka sering kali hidup di habitat yang rentan terhadap perubahan iklim, polusi air, atau perubahan habitat. Capung dewasa, yang hidup sebagian besar di udara, menghadapi ancaman dari berbagai predator, seperti burung dan mamalia. Mereka harus bergerak cepat dan efektif untuk bertahan hidup, namun ini juga memperpendek masa hidup mereka.  

6. Predasi dan Kompetisi

                                   Sebagai serangga yang berfungsi sebagai predator di alam, capung juga harus menghadapi tantangan besar dalam hal persaingan untuk sumber daya dan pemangsaan. Proses berburu yang intens dan kebutuhan untuk terus bergerak di udara membuat mereka lebih rentan terhadap predator. Selain itu, saat musim kawin tiba, kompetisi antar sesama capung jantan untuk memperebutkan betina juga tinggi, yang dapat mempengaruhi tingkat kelangsungan hidup mereka.

KESIMPULAN

                              Kehidupan capung yang singkat adalah hasil dari beberapa faktor yang sudah dijelaskan diatas yang juga saling berkaitan. Mulai dari silkus hidup mereka yang melibatkan dua fase berbeda yaitu air dan udara, kebutuhan energi yang besar, serta tekanan ekologis dari pemangsa dan kompetisi. Meskipun hidup mereka singkat, capung memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem, dan siklus hidup mereka yang berkembang baik dan cepat dalam waktu yang terbatas. Capung memiliki peran penting pada ekosistem persawahan karena merupakan serangga predator, baik dalam bentuk nimfa maupun dewasa, dan memangga berbagai spesies serangga  serta organisme lain termasuk serangga hama tanaman padi ( Suartini dkk, (2019). Keberadan mereka sebagai predator menunjukan bagaimana kehidupan yang singkat dapat mendukung peran ekologis tang besar dalam mempertahankan keseimbangan alam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun