PENDAHULUAN
     Capung, serangga yang indah dan elegan, memiliki siklus kehidupan yang unik dan kompleks. Capung adalah sebuah jenis serangga yang termasuk dalam ordo Odonata, seperti capung biru, capung merah, dan capung hijau. Odonata merupakan ordo dengan tingkat keanekaragaman dan kelimpahan terbesar di antara filum Arthropoda lain tetapi banyak yang belum teridentifikasi. Capung menyukai habitat daerah terbuka hijau, utamanya rerumputan, Sonia, dkk (2022). Nama lain dari "capung" dalam Bahasa Indonesia adalah "Odonate", "serangga capung", atau "kumbang air". Kemudian dalam Bahasa jawa nama capung sendiri adalah "kumbang". Capung merupakan  salah  satu  kelompok serangga yang sangat erat kaitannya dengan air, (Harum dkk, 2013). Mereka sendiri terkenal dengan kehidupan yang singkat, biasanya hanya beberapa minggu hingga beberapa bulan.
      Menurut Mapit-ot at al., (2013), telah tercatat bahwa ada 6.000 spesies, 630 marga, dan 28 family capung di seluruh dunia (Kannagi et al., 2016: Varshini dan Kanagappan, 2016). Capung diklarifikasikan menjadi dua subordo, yaitu Zygopetera (2.739 spesies dan 19 family) dan Anisoptera (2.941 spesies dan 12 family), sementara sekitar 1.000 hingga 1.500 spesies lainnya belum dideskripsikan.  Jumlah spesies capung di Indonesia telah dibahas oleh berbagai ahli dalam bidang entomologi. Berdasarkan penelitian yang ada, Indonesia memiliki lebih dari 300 spesies capung yang tersebar di berbagai ekosistem, terutama di daerah tropis yang memiliki banyak sumber air tawar.
ISIÂ
         Lalu, apa yang menyebabkan capung memiliki hidup yang singkat? rata-rata, capung hanya hidup beberapa bulan di dunia, baik dalam fase larva maupun dewasa. Fenomena ini bisa dipahami melalui beberapa faktor yang terkait dengan siklus hidup mereka, evolusi, dan peran ekologisnya.
1. Siklus Hidup Capung
             Capung memiliki dua fase kehidupan yang berbeda: fase larva yang hidup di air dan fase dewasa yang hidup di udara.     Proses metamorfosisnya terdiri dari beberapa tahap:
# Â Telur: Capung betina bertelur di permukaan air atau tumbuhan air.
#  Larva (nympha): Setelah menetas, capung tinggal di air selama beberapa bulan  hingga bertahun-tahun, tergantung spesies.   Pada tahap ini, larva capung memakan organisme kecil di air seperti udang air tawar, cacing, atau serangga lainnya.
# Dewasa: Setelah melewati beberapa tahap perkembangan, larva capung berubah menjadi capung dewasa yang muncul di permukaan air dan terbang di udara untuk mencari pasangan dan berkembangbiak .
 2. Peran Ekologis Capung