Kebahagiaan bukanlah sesuatu yang perlu kamu cari, karena kebahagiaan bukanlah sesuatu. Maka semakin kamu kejar, semakin kebahagiaan itu menjauh. Dalam kehidupan bersosial, kita tidak luput mendapatkan kritikan dari orang yang ada di sekitar mengenai kehidupan, maupun karakter kita. Dari kritikan tersebut, ada orang yang memilih berdiam diri dan tidak meresponnya, ada yang membenci dirinya karena pahitnya kritikan yang kamu terima. Orang-orang disekeliling kita, tidak bertanggung jawab atas kebahagia kita. Jadi ada baiknya kita fokuskan pada diri kita sendiri, dan dengarkan apa kata hatimu.
Melalui tulisan ini, saya ingin berbagi apa yang sudah saya pelajari di platform digital dewasa ini. Dalam diri kita ada suara yang begitu dasyat, sayangnya tidak semua orang tahu bagaimana cara mengeluarkannya, jika sekalinya suara itu keluar dari dalam diri kita, seizin Tuhan hidup kita akan jauh lebih baik.
Pertama saya ingin berbagi sebuah hal yang betul-betul fakta mengenai suara yang akan keluar dari diri kamu. Suara yang akan keluar dari diri kamu adalah suara kejujuran. Namun, kejujuran itu tidak selamanya manis, terkadang pahit. Suara yang akan keluar dari diri kamu nanti, bisa membuatmu manangis sedih, bisa juga membuatmu tersenyum. Nah, sekarang bacalah tulisan di bawah ini dalam hati atau yang bisa di dengar oleh telingamu sendiri.
Wahai diriku, aku kembali pulang saat ini.
Kemana saja diriku, maafkan aku karena selama ini aku lupa akan dirimu sendiri.
Aku sekarang pulang, aku sekarang kembali.
wahai diriku, aku ingin menyampaikan sesuatu hal kepada dirimu,
maafkan aku, karena aku selama ini tidak tahu jalan kembali kepadamu.
maafkan aku, karena selama ini aku lupa kamana aku harus kembali.
Aku minta maaf, maafkan aku.
Seperti yang saya katakan sebelumnya bahwa hasil dari setiap orang berbeda-beda, tergantung dari kondisinya sendiri. Sekarang lihat apa yang terjadi dengan dirimu saat ini, lihat wajahmu sekarang, jika anda benar-benar dalam keadaan yang rapuh tapi pura-pura kuat biasanya diri kamu meringkuk sambil keluar banyak air mata. Tapi jika diri kamu tidak meringkuk, diri kamu tidak mengis , hanya berkaca-kaca saja tapi perasaannya ingin menangis maka menangislah. Apa yang kamu lakukan diatas adalah kunci untuk membuka batin.