Maju dalam bidang perikanan dan kelautan
Berdasarkan data Food and Agriculture Organization di 2012, Indonesia menempati peringkat ketiga terbesar dunia dalam produksi perikanan di bawah China dan India. Perairan Indonesia juga menyimpan  70 persen potensi minyak karena terdapat kurang lebih 40 cekungan minyak yang berada di perairan Indonesia.Â
Dari angka ini baru sekitar 10 persen yang telah diekspor dan dimanfaatkan.
Agar tercapai Indonesia emas 2045, Indonesia gencar membangun sektor kelautan dan perikanan berbasis prinsip pada prinsip berkelanjutan, dengan meningkatkan inovasi teknologi dan manajemen professional
Indonesia memiliki budaya bahari
Budaya Bahari merupakan kumpulan nilai, pengetahuan, kepercayaan, aktivitas, dan perilaku masyarakat yang hidup berdampingan dengan laut.
Pernah mengalami masa kejayaan bahari beberapa abad silam, budaya bahari di Indonesia masih hidup di masyarakat, diantaranya adalah perburuan paus di Desa Lamalera, Nusa Tenggara Timur. Tradisi tersebut  telah berlangsung sejak berabad silam, dan hanya dilakukan pada musim tertentu, yaitu Mei-Oktober. (sumber)
Ritual yang dipercaya dapat melancarkan rezeki ini tidak bersifat komersial, serta memiliki syarat tertentu, seperti dilarang berburu paus muda, paus yang sedang hamil, dan beberapa jenis paus tertentu.
Atas dasar beberapa alasan tersebut, Indonesia sangat layak menyandang julukan negara maritim. Tidak saja disebabkan wilayahnya didominasi oleh perairan, Indonesia juga mampu mengelola sumber daya alam dari dasar hingga permukaan lautnya dalam berbagai aspek diantaranya aspek ekonomi, geopolitik serta militer.
Operasi oleh TNI AL Perkuat Indonesia Sebagai Negara Maritim
Operasi oleh TNI Al sangat dibutuhkan untuk memantau, mengontrol, melindungi keamanan maritim, serta mampu menegakkan hukum demi terwujudnya ketertiban di laut, perlindungan terhadap kedaulatan, aset, dan kepentingan maritim Indonesia.Â