Mohon tunggu...
Maria G Soemitro
Maria G Soemitro Mohon Tunggu... Freelancer - Volunteer Zero Waste Cities

Kompasianer of The Year 2012; Founder #KaisaIndonesia; Member #DPKLTS ; #BJBS (Bandung Juara Bebas Sampah) http://www.maria-g-soemitro.com/

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Jago Bahasa Jepang dan Manfaatnya

29 Agustus 2023   19:31 Diperbarui: 30 Agustus 2023   07:46 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber:WaGoMu #JapaneseClass

Bangga lulus sarjana dalam 3 setengah tahun? Bagus sih, tapi apakah punya kelebihan selain tanda bukti lulus sarjana? Contohnya pernah ikut BEM, kegiatan seni/olahraga/bahasa di unit kegiatan mahasiswa (UKM), atau menjadi relawan sosial/budaya/lingkungan hidup serta aktivitas lain, atau minimal setahun sekali ikut gabung panitia 17 Agustus.

Jika jawabannya tidak, maka hanya keberuntungan Anda diterima kerja. Paling tidak, dulu sewaktu saya masih aktif ngantor, saya akan mencoret calon pegawai yang "nol" seperti itu.

Apalagi sekarang, di era internet cepat dan harga smartphone sangat terjangkau, banyak aktivitas positif yang bisa dilakukan secara online. Malesin banget punya anak buah/karyawan yang punya smartphone cuma buat kepoin kehidupan selebriti dan scroll video short-nya TikTok.

Daftar Isi:

Yuk Gunakan Smartphone untuk Menambah Skill

3 Manfaat Belajar Bahasa Jepang

  • Akses Belajar dan Beasiswa ke Jepang
  • Membuka Akses Pekerjaan ke Jepang
  • Memotivasi untuk Mempelajari Bahasa Asing Lainnya

Pengalaman Mengikuti Japanese Class di Wagomu

Bahkan saya yang udah menginjak usia senja, masih hobi belajar lho. Mulai dari belajar bikin kue, fotografi, blogging, SEO (yang bikin kepala nyut-nyutan), dan yang sedang asyik-asyiknya: Belajar Bahasa Jepang!

Semula saya belajar Bahasa Jepang melalui Japanese Class WaGoMu di YouTube, karena tertarik. Narator/hostnya seorang perempuan cantik dengan artikulasi jelas dan punya pendekatan yang menyenangkan.

Buat saya ini penting. Bahasa Jepang kan kelihatannya susah. Hurufnya nampak membingungkan. Jika pendekatannya ribet, bisa antipati deh pada pelajarannya.

Kelebihan lain belajar Bahasa Jepang via YouTube adalah murah meriah. Cukup bermodalkan kuota internet udah bisa belajar Bahasa Jepang. Juga bisa dilakukan di mana saja, kapan saja, tanpa harus berangkat ke tempat kursus.

Mengapa pilih Bahasa Jepang? Kok enggak Bahasa Korea supaya nyambung saat nonton drama Korea?  Alasannya sederhana dan logis. Jepang termasuk 5 negara dengan ekonomi terbesar di dunia. Peradabannya sangat tinggi, dengan menguasai Bahasa Jepang, pintu wawasan saya akan bertambah lebar.

Ingin belajar Bahasa Jepang juga? Banyak manfaatnya lho selain yang sebutkan di atas, yaitu:

sumber:WaGoMu #JapaneseClass
sumber:WaGoMu #JapaneseClass

3 Manfaat Belajar Bahasa Jepang

Akses Belajar dan Beasiswa ke Jepang

Siapa penemu micin atau Monosodium Glutamat (MSG) yang membuat gonjang ganjing kuliner dunia? Yep, dia adalah Dr. Kikunae Ikeda, seorang ahli kimia dari Tokyo Imperial University.

Siapa penemu Bitcoin (BTC) mata uang crypto pertama di dunia? Yes, dia adalah Satoshi Nakamoto, sosok misterius yang mampu mengancam kedigdayaan USD sebagai mata uang dunia.

Dari dua contoh ini saja kita langsung tahu, negara terbaik untuk melanjutkan pendidikan. Bukan lagi negara Jerman, yang pernah dipuja-puja kaum baby boomers. Untuk pendidikan teknologi  sih, Jepang mempunyai banyak universitas berskala internasional, seperti: University of Tokyo, Tokyo Institute of Technology, dan masih banyak lagi.

Anak ke-dua saya juga sedang menempuh pendidikan S-3 di Jepang. Dia mengambil jurusan Teknik Lingkungan, khususnya tentang pengelolaan air bersih, mengingat dunia sedang terancam krisis air bersih.

Kebetulan anak saya mendapat beasiswa atas kerja sama perguruan tinggi (PT) nya sekarang dengan PTN dia menempuh S-2. Sedangkan untuk umum, bisa banget mendaftar beasiswa JASSO dan beasiswa lain, seperti beasiswa Monbukagakushou, Asia Development Bank, dan lainnya.

Yang pasti banyak jalan menuju Roma, banyak pintu terbuka jika ingin mendapat beasiswa kuliah di Jepang. Jadi semangat ya?

Membuka Akses Pekerjaan ke Jepang

"9 juta rumah di Jepang tak berpenghuni dan diambil alih oleh negara" demikian bunyi berita media mainstream yang mencerminkan jumlah penduduk Jepang yang semakin merosot, hingga banyak rumah tinggal kehilangan pewarisnya.

Penyebabnya tidak saja Jepang telah melewati masa bonus demografi (1950), juga keengganan pasangan suami istri (pasutri)  muda.untuk memiliki anak.

Di pihak lain, Indonesia sedang mengalami bonus demografi (2020-2030). Yang dimaksud bonus demografi adalah fenomena jumlah penduduk usia produktif sangat besar, sedang proporsi usia muda sudah semakin kecil dan proporsi usia lanjut belum banyak.

Nah jika ingin menabung untuk investasi masa depan seperti yang dilakukan pasutri Sunyoto Indra Prayitno dan Syarah, yang kini sedang mengajukan gugatan milyaran rupiah terhadap mantan motivator kondang, Mario Teguh, maka bekerja di Jepang bisa jadi bahan pertimbangan.

Jangan lupa, Jepang merupakan negara dengan beragam industry otomotif dan teknologi yang sangat terkenal. Kini pun mungkin Anda mengendarai sepeda motor/mobil hasil industry Jepang.

Ada kisah menarik dari anak saya yang sedang kuliah di Jepang, walau mendapat beasiswa, dia harus bekerja paruh waktu untuk mencukupi biaya hidup sehari-hari.

Nah dia mendapat income dari warga Jepang yang ingin melatih percakapan dalam Bahasa Inggris. Penghasilannya tentu sangat lumayan, lebih besar dibanding bekerja di caf sebagai pelayan/tenaga cuci piring. Dan tentu saja, butuh kecakapan Bahasa Inggris dan Bahasa Jepang untuk melakukannya.

Memotivasi untuk Mempelajari Bahasa Asing Lainnya

Seperti telah ditulis di atas, mereka yang "mengoleksi" banyak skill akan berpotensi lebih sukses, baik sebagai pegawai kantoran maupun pengusaha.

Nah dengan belajar Bahasa Jepang, kita akan tertarik belajar Bahasa Mandarin. Karena huruf kanji yang digunakan dalam Bahasa Jepang merupakan versi mudah Bahasa Mandarin.

Selain 3 manfaat di atas, tentu saja banyak manfaat lain belajar Bahasa jepang, seperti memudahkan sewaktu traveling, meningkatkan networking, hingga manfaat tak langsung seperti mempertajam pikiran dan meningkatkan memori.

sumber:WaGoMu #JapaneseClass
sumber:WaGoMu #JapaneseClass

Pengalaman Mengikuti Japanese Class di Wagomu

Potensi belajar/bekerja di Jepang tersedia. Fasilitas belajar Bahasa Jepang disediakan gratis oleh YouTube, sekilas nampak mudah dan menyenangkan ya?

Kenyataannya gak sesederhana itu, lho. Seperti yang saya alami, saya jadi cenderung menyepelekan. Misalnya seperti kemarin, saya harus menganti di Rumah Sakit Hasan Sadikin yang luamaaa banget. Supaya gak bete, saya belajar bedanya Hiragana dan Katakana via channel Japanese Class WaGoMu.

Pasca check up dokter dan tiba kembali ke rumah, seharusnya kan saya meneruskan memutar video yang saya simak ya? Ternyata tidak kawan-kawan, saya menunda. Gratis sih! Ketika akhirnya teringat untuk meneruskan pelajaran, saya malah harus mengulang dari awal deh.

Sebetulnya WaGoMu menawarkan Japanese Class yang berbayar, dengan jaminan bisa menguasai huruf Jepang kurang dari 1 jam. Menarik ya? Kurang dari 1 jam menguasai dasar Bahasa Jepang, setelah itu bisa berlatih agar mahir.

Agar efektif dan efisien, WaGoMu juga menyediakan fasilitas yang menjamin pesertanya dari nol, bisa lulus JLPT N4 dalam waktu 15 hari. JLPT ini singkatan dari Japanese Language Proficiency Test, semacam TOEFL untuk tes Bahasa Inggris.

Jika mau serius punya ketrampilan Bahasa Jepang dan dalam waktu relative cepat, lebih baik pilih Japanese Class yang berbayar ya? Terlebih apabila yang bersangkutan membutuhkan sertifikat dan atau berencana kuliah atau kerja di negara Sakura.

Jangan lupa, dengan menempuh Japanese Class berbayar kita juga mendapat sertifikat. Sehingga setelah lulus N1, N2,N3,N4,N5 selanjutnya bisa mengolah kemampuan dengan menonton film/drama Jepang dan bercakap-cakap dalam Bahasa Jepang.

Selain channel YouTube, kemarin saya jalan-jalan ke website WaGoMu. Dan saya menyesal kok gak sejak awal buka web-nya. Melalui website-nya  WaGoMu menjelaskan cara belajar Bahasa Jepang secara lebih terstruktur dan sistematis.

Sementara selama ini saya belajar Bahasa Jepang secara random. Hanya membuka video yang nampak menarik. Enggak masalah sih, tapi prosesnya jadi lama.

Seperti yang sekarang sedang saya lakukan, belajar Bahasa Jepang dengan menggunakan KANA Card.  Beruntung host WaGoMu, Amanda menjelaskan dengan cara menyenangkan, sehingga saya gak keberatan mengulang-ulang video, sampai paham materi yang diajarkan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun