2. Gula-gula Ecobrick
Pembuatan ecobrick hanya menunda masalah. Mirip analogi makanan/minuman manis di atas, semula masalah sampah nampak beres, namun kemudian pelaku aktivitas ecobrick akan merasa 'lapar sampah'.
Alih-alih melakukan step pertama dari 3 R, yaitu: Reduce, mereka akan terus-terusan 'nyampah' karena mereka berpikir: "Toh nanti bisa dipakai untuk ecobrick'.
Padahal kita tahu. kunci penyelesaian masalah sampah adalah perubahan gaya hidup. Selama gaya hidup tak berubah, masalah sampah tak kunjung teratasi, bahkan akan bertambah parah.
3. Rawan Penyelewengan
Mengenal dekat dengan beberapa pelaku kerajinan sampah plastik, saya kerap menemukan penyelewengan.
Biasanya terjadi ketika permintaan produk meningkat, sementara mereka tak punya stok sampah. Atau ada kalanya konsumen meminta warna tertentu yang tak dimiliki pelaku kerajinan.
Demi memenuhi pesanan, para pelaku kerajinan ini mengambil jalan pintas, mereka membeli produk baru, menuang isinya ke ember, kemudian membuat kerajinan dari kemasan produk baru tersebut.
Serem banget ya?
4. Menghambat Ekonomi Keberlanjutan