eFishery . Terobosan Cemerlang Gibran Huzaifah Bagi Petani Ikan
Sekitar 5 tahun silam, saya pernah berjumpa pemuda enerjik kelahiran 31 Desember 1989 ini, dalam suatu temu social entrepreneur yang diadakan Social Innovator Talks di Bandung.
Dalam paparannya Gibran menjelaskan bahwa dari hasil riset ditemukan penyebab tipisnya keuntungan petani ikan adalah biaya pakan. Selain jumlah pembelian pakan mendominasi biaya produksi, juga terjadi keborosan akibat pemberian pakan secara manual.
Bersama rekannya, alumni Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati ITB ini melakukan trial and error hingga akhirnya menemukan alat pemberi pakan. Teknologi eFishery memungkinkan pemberian pakan yang tepat, tidak berlebih. Karena pakan yang terlalu lama mengendap di air nutrisinya hilang, dan berubah menjadi polutan berbahaya bagi ikan.
Awal penggunaan teknologi digital masih sederhana, yaitu short message service (SMS) untuk mengaktivasi alat pemberi pakan. Seiring waktu teknologi yang dipakai semakin canggih. Aplikasi eFishery memiliki banyak fitur  yang memungkinkan pengguna mengetahui nafsu makan ikan yang sedang dibudidaya.
eFishery tidak hanya meliputi teknologi di hulu, juga di hilir. Sehingga tak berlebihan ketika Gibran mengatakan bahwa eFishery tidak hanya startup yang mempunyai teknologi perikanan terbesar di Indonesia, tapi juga di dunia.
William Sunito, Pemberi Solusi UMKM Kecil
Sebagai mantan pelaku UMKM dan penggemar masak memasak kue, tokowahab.com bukan nama yang asing di telinga saya. Namun saya baru tahu bahwa marketplace khusus penjualan bahan baku kue ini dimiliki William Sunito.
Pria berusia 28 tahun ini, selulusnya dari Amerika, bertekad meneruskan dan mengembangkan usaha keluarga yang berdiri sejak 1957. Pertimbangannya tidak ada toko bahan kue yang fokus pada UMKM, sehingga mereka harus membeli di toko eceran dengan harga 15-20 persen lebih mahal.