Mohon tunggu...
Maria G Soemitro
Maria G Soemitro Mohon Tunggu... Freelancer - Volunteer Zero Waste Cities

Kompasianer of The Year 2012; Founder #KaisaIndonesia; Member #DPKLTS ; #BJBS (Bandung Juara Bebas Sampah) http://www.maria-g-soemitro.com/

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Petugas Sampah Tewas karena Injak Tusuk Sate, Jangan Sampai Terulang!

16 September 2019   15:37 Diperbarui: 17 September 2019   15:13 1974
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pak Anton, perwakilan petugas sampah (dok Maria G. Soemitro)

Akankah Kantong Plastik Berbayar Berbalik Menjadi Bumerang?

Gun Gun Saptari (dok. Maria G Soemitro)
Gun Gun Saptari (dok. Maria G Soemitro)

Apa Kata Gun Gun Saptari?
"Idealita ternyata jauh dari realita", kata Direktur PD Kebersihan Kota Bandung, Gun Gun Saptari. Pejabat yang lolos fit and proper test di era Ridwan Kamil, Wali Kota Bandung 2013 -- 2018, ini aktif menyosialisasikan "KangPisMan", singkatan dari Kurangi, Pisahkan dan Manfaatkan.

Akronim KangPisMan yang akrab di telinga penduduk Kota Bandung, diharapkan bisa selalu mengingatkan untuk Kurangi sampah, Pisahkan sampah dan Manfaatkan sampah.

Kegigihan Gun Gun Saptari menuai hasil. Gerakan KangPisMan sanggup menerobos lingkungan yang nampak rigid, hingga beberapa ustaz dengan senang hati mau memberi tausiah dengan topik peduli lingkungan. Tentunya karena selaras dengan ayat-ayat suci Al Quran.

Pelan tapi pasti, terlihat perubahan yang signifikan pada masyarakat. Mereka mulai menggunakan reusable box untuk mengisi snack konsumsi. Serta imbauan pengurus majelis taklim kepada anggotanya agar menggunakan tumbler, alih-alih air minum dalam kemasan (AMDK).

Pak Anton, perwakilan petugas sampah (dok Maria G. Soemitro)
Pak Anton, perwakilan petugas sampah (dok Maria G. Soemitro)

Peringatan Untuk Semua Pihak
Selain kesalahan masyarakat karena membuang sampah sembarangan, serta tidak memilah sampah. Ada 2 hal penting yang tidak boleh dilupakan, yaitu:

  • Alat Pelindung Diri (APD)
    APD wajib digunakan petugas sampah. Tentunya kita belum melupakan aksi petugas sampah Jakarta yang menyelam dalam got berisi limbah untuk membuka sumbatan. Dia menyelam tanpa APD. Kecerobohan yang tidak boleh terulang dan menjadi kewajiban atasan untuk menegurnya.

    Musibah yang dialami pak Wawan juga berkaitan dengan tidak dipakainya APD. Seharusnya Pak Wawan memakai sepatu boot yang disediakan, bukan sandal. Apapun alasannya, seperti yang dikatakan petugas sampah lain, APD sering tidak diabaikan karena ribet, panas, tidak nyaman dan menghalangi gerak.

  • Pelatihan Petugas Sampah.

    "50% petugas sampah berasal dari luar kota Bandung," kata pegiat sampah dari Kelurahan Babakan Sari Kota Bandung. Menunjukkan rendahnya animo masyarakat Kota Bandung atas profesi yang tidak bergengsi, bahkan cenderung membuat minder pemilik profesi ini.

    Mungkin hal tersebut pulalah yang menyebabkan profesi ini sering diabaikan, bahkan oleh sang pemilik profesi. Karena itu pelatihan kerja pengangkut sampah, sangat penting diselenggarakan. Salah satunya, mereka harus tahu bahaya tidak menggunakan APD. Selain ancaman bakteri penyebab tetanus, jamur kuku juga mengintai anggota tubuh yang tidak berpelindung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun