Lengkap bukan?
Bak sistem dalam tubuh yang menunjukkan gejala jika sistem tidak berjalan dengan benar. Sistem persampahan yang tidak berjalan normalpun akan menunjukkan reaksi, salah satunya lautan sampah di sungai Citarum dan Kali Pisang Batu, Bekasi.
Penyebabnya ada di artikel lainnya dari Kompas.com yaitu:  Pemkab Bekasi Mengaku Kekurangan Truk Sampah.  Seperti yang dikatakan oleh Kabid Kebersihan pada Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Dodi Agus Suprianto, Pemkab Bekasi membutuhkan  325 truk pengangkut sampah. Keterbatasan anggaran membuat Pemkab Bekasi hanya memiliki 104 truk pengangkut sampah. Jauh banget!
Kekurangan truk sampah inilah yang membuat sampah terlambat diangkut. Atau malahan tidak diangkut sama sekali. Terjadi tidak hanya di Pemkab Bekasi, juga di Pemkot Bekasi yang menjadi tertuduh lautan sampah Kali Pisang Batu Bekasi.Â
Dan  Pemkot Bandung, Pemkab Bandung, Pemkab Bandung Barat, tertuduh lautan sampah Citarum. Serta hampir seluruh kawasan tanah air. Mungkin hanya kota Surabaya yang cukup berhasil karena ibu Risma berani menganggarkan pos persampahan dengan cukup tinggi.
Selain masalah truk sampah, banyak penyebab lain yang memaksa warga masyarakat membuang sampah sembarangan. Di beberapa  kawasan di Indonesia, tidak ada petugas pengangkut sampah. Tidak ada TPS. TPA bermasalah, tidak dapat menerima timbunan sampah.
Dengan kata lain, sistem persampahan di Indonesia tidak berjalan dengan benar. Sementara produksi sampah tak terelakkan  selama warga masyarakat beraktivitas.
Baca juga: Dunia Tanpa Sampah Bukan Impian
Berlaku adagium Buruk Wajah Cermin Dibelah, jika hanya mampu menyalahkan  warga masyarakat sebagai pembuang sampah sembarangan. Beresin dulu dong sistemnya. Tegakkan peraturan. Jika masih ada yang buang sampah sembarangan, jangan takut, warga masyarakat lainlah yang akan menghukum.
Manajemen Panik
Akibat tragedi lautan sampah Kali Pisang Batu Bekasi, Menko Maritim mengadakan pertemuan khusus. Apa hasilnya? Kurang lebih seputar pengerukan Kali Pisang Batu Bekasi. Â Hampir sama dengan apa yang dilakukan Gubernur Jabar dan satgasnya. Yang terakhir ini malah berencana menganggarkan alat pembakar sampah (insinerator).