"Setiap waktu adalah perjuangan berat karena saya ini orang bodoh. Saya hanya tamatan SMA dan orang miskin", kata Imas.
Bagaimana nasib anak-anak yatim tanpa Imas Masitoh? Sulit dibayangkan. Sosok ini begitu penuh kasih dan total  dalam merawat mereka. Mengajar mengaji, menghafal surat-surat Al Quran, membacakan dongeng, belajar membuat kerajinan serta tugas pengemban amanah lainnya.
Karena itu ketika mengetahui  Allianz mencari sosok inspiratif untuk mendapat kado umrah, saya mengajukan nama  Imas Masitoh Resmiati.
Dia  sangat layak mendapat kado tersebut, sebagai imbalan yang atas jasa-jasanya.
Juga agar banyak yang terinspirasi pada sepak terjang perempuan sederhana ini. Bahwa jangan menunggu kaya untuk memberi kepada sesama. Karena Tuhan Maha Penolong.
Catatan ini juga ditayangkan di microsite Allianz https://kadoumroh.allianz.co.id/. Anda bisa ikut membagikan kisah inspiratif pada link ini dengan menggunakan hashtag #KadoUmrohAllianzKompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H