Mohon tunggu...
Maria G Soemitro
Maria G Soemitro Mohon Tunggu... Freelancer - Volunteer Zero Waste Cities

Kompasianer of The Year 2012; Founder #KaisaIndonesia; Member #DPKLTS ; #BJBS (Bandung Juara Bebas Sampah) http://www.maria-g-soemitro.com/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

"Welcome Euro IV", Selamat Datang Generasi Sehat dan Berkualitas

5 Februari 2018   17:10 Diperbarui: 6 Februari 2018   14:27 2625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

4. Kualitas udara bersih, bebas polutan

Pembangunan industri  tentunya ditujukan untuk generasi sehat yang hidup dalam lingkungan berkelanjutan. Karena pencemaran udara tidak hanya mengancam keberlangsungan hidup manusia, tapi juga mahluk hidup disekelilingnya.

Efek toksik polutan mengakibatkan penurunan fungsi paru-paru pada hewan, saluran pernapasan terhalang, alveoli rusaki hingga kanker paru-paru.

Gangguan pertumbuhan terjadi pada tanaman akibat pencemaran udara. Partikulat debu yang bergabung dengan uap air akan membentuk kerak tebal pada permukaan daun  sehingga proses fotosinstesis terhambat. Pertukaran CO2 dan jalan masuk sinar matahari terhalang. Ibarat manusia bisa makan dan minum tapi tubuh tidak bisa mengolahnya, bernapaspun kesulitan.

Sumber: intechopen.com
Sumber: intechopen.com
Jelaslah, tak ada alasan lagi untuk menunda penerapan Euro IV. Namun, bagaimana persiapan Pertamina sebagai perusahaan milik Negara yang bertugas menyediakan bahan bakar minyak yang sesuai?

Dikutip dari Kompas.com, melalui kilang minyak di Balongan, Jawa Barat, PT Pertamina (Persero) sukses memproduksi Pertamax dan Pertamax Turbo, yaitu bahan bakar minyak (BBM) yang Low Sulfur High Quality berstandar Euro IV.

Pada kesempatan tersebut secara simbolis kedua jenis BBM diserah terima ke Manager Fuel Retail Marketing MOR III sekaligus Pjs GM MOR III Nurhadiya, oleh General Manager Pertamina RU VI Balongan Joko Widi Wijayanto.

Adapun rencana eksekusinya bisa dilihat dari bagan berikut:

Sumber: Pertamina
Sumber: Pertamina
Pertamina sebagai BUMN yang berkewajiban menyediakan bahan bakar sesuai Euro IV telah mulai menyelesaikan kewajibannya. Salah satunya terlihat dari kilang minyak Cilacap, setelah penyelesaian RFCC  (Residual Fluid Catalytic Cracking), Pertamina meneruskan dengan Proyek Langit Biru Cilacap, yang dimulai pada pertengahan 2016. Dinamakan langit biru  karena minyak yang dihasilkan ramah lingkungan sehingga langitnya biru.

Selanjutnya adalah proyek revitalisasi atau Refinery Development Master Plan (RDMP) yang direncanakan akan ditingkatkan kapasitasnya sebesar 15 % menjadi 400 ribu barel per hari. Namun, dengan Nelson Complexity Index yang semakin tinggi RU IV Cilacap nantinya dapat menambah produksi gasoline sebanyak 80 ribu barel per hari, diesel sebanyak 80 ribu barel per hari dan tambahan Avtur 30 ribu barel per hari. (sumber)

jessicascause.org
jessicascause.org
Jadi, tidak ada lagi tawar menawar. Karena seperti tertera di atas, polusi udara mengancam kesehatan manusia dan ekosistemnya. Semakin ditunda, akan berakibat semakin buruk.  Bukan itu yang kita harapkan, bukan?

Sumber data:

Polusi di New Delhi Terparah di dunia; Pikiran Rakyat 10 November 2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun