Pernah dengar pembangunan jalan aspal dengan campuran limbah plastik? Jika belum, silakan klik  video di bawah mengenai inovasi keren ini. Karena dengan digunakannya limbah plastik dalam pembangunan jalan aspal berarti  Indonesia sudah berhasil menemukan salah satu solusi masalah sampah.Â
Seperti diketahui sampah plastik kerap menjadi biang kerok, bahkan penyebab dimasukkannya Indonesia sebagai pencemar lautan nomor 2 oleh Jambeck. (sumber)
Sang pembuat terobosan adalah Balitbang PUPR. Singkatan dari Badan Penelitian dan Pengembangan, Balitbang PUPR merupakan bagian dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Bertepatan dengan rangkaian Hari Bakti PUPR ke 72, Balitbang PUPR menggelar karya para penelitinya di car free day Dago, Â pada Hari Minggu, 19 November 2017. Dengan tema "Ciptakan Lingkungan Sehat dengan Inovasi Balitbang", acara berlangsung sangat meriah. Dimulai dengan jalan santai dari kantor Puslitbang Sumber Daya Air (Pusair) Â dan berakhir di halaman Eduplex Jalan Dago Bandung.
Senam zumba yang merupakan senam aerobik berbasis tarian dengan iringan musik Latin menyambut peserta jalan santai. Rupanya gerakan dan musik senam zumba mampu menyedot antusiasme pengunjung car free day. Terbukti pesertanya membludak hingga di depan venuelain.
Ternyata banyak sekali terobosan yang dilakukan oleh Balitbang PUPR, bahkan pembuatan jalan aspal yang menggunakan limbah plastik tidak hanya di Universitas Udayana Bali sejauh 700 meter. Namun juga di lokasi lain, diantaranya di Bekasi yang membangun jalan nasional sepanjang 600 meter.
Keunggulan lain dari penggunaan limbah keresek, sebutan limbah kantong plastik, adalah karena limbah keresek murah harganya. Hanya sekitar Rp 150/kilogram.Tak heran, pemulung enggan mengambil limbah ini. Dampaknya persentase limbah keresek yang didaur ulang produsen limbah plastik amatlah kecil. Akibat lanjutan, Â limbah keresek acap terlihat di lahan-lahan kosong tanpa ada yang mau mengambil. Juga memenuhis aluran air dan bermuara di lautan, hingga akhirnyadimakan biota laut.
Menurut Balitbang PUPR, setiap 1 kilometer jalan dengan lebar 7 meter, membutuhkan campuran limbah keresek sebanyak 2,5 hingga 5 ton. Jadi bisa dibayangkan apabila hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan di Indonesia yang memiliki jalan ribuan kilometer. Jumlah sampah plastik di Indonesia tahun 2019 diperkirakan mencapai 9,52 juta ton atau 14 persen dari total sampah yang ada. Dengan estimasi plastik yang digunakan 2,5-5 ton/km jalan, maka limbah plastik dapat menyumbang kebutuhan jalan sepanjang 190.000 km.
Tidak hanya teknologi jalan aspal yang menggunakan limbah plastik, Â Balitbang PUPR juga telah banyak menghadirkan inovasi lainnya.Â
Antara lain:
ABSAH.Singkatan dari bangunan Akuifer Buatan Simpanan Air Hujan (ABSAH).  Bangunan ABSAH merupakan salah satu bangunan konservasi dan sekaligus pendayagunaan air. Bangunan yang dapat disebut sebagai bangunan penyedia air baku mandiri ini dapat menirukan aliran air yang terdapat di alam, berupa: air  tanah alami, aliran air tanah di sekitar sumur gali atau sumur bor, aliran mata air, proses hidrologi dalam daerah aliran sungai (atap bangunan merupakan daerah tangkapan hujan), proses penyaringan fisik di alam dan proses penambahan mineral di alam, proses fisik, kimia, dan biologi. Selengkapnya bisa dilihat disini
ABDULAH.  Merupakan bangunan ABSAH khusus dibangun untuk memenuhi kebutuhan air wudu di mesjid, musholla dan langgar. Prinsip konservasi yang diterapkan adalah menggunakan air hujan yang tersimpan untuk di pakai secara berulang-ulang, melalui lapisan akuifer buatan yang disusun secara vertikal. Penjelasan lebih lengkap bisa dibaca disini
Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH)
Merupakan gagasan inovatif untuk memecahkan masalah di perkotaan dan mengantisipasi masalah urbanisasi. Ada 8 atribut P2KH yaitu: Green Planning & Design, Green waste, Green Open Space, Green Water, Green Transportation, Green Community, Green Building dan Green Energy.
Tentunya masih banyak lagi produk Balitbang PU yang merupakan solusi bagi pembangunan Indonesia. Bisa dilihat lebih lanjut di website http://litbang.pu.go.id/litbang/dan Instagramhttps://www.instagram.com/pusairmedia/
Pembangunan sesuai SDGs adalah pembangunan yang menyeimbangkan 3 dimensi yaitu: lingkungan, sosial danekonomi .Lebih terkenal dengan planet, people and profit, SDGs bertujuan:
- Tanpa kemiskinan
- Tanpa kelaparan
- Kehidupan sehat dan sejahtera
- Pendidikan berkualitas
- Kesetaraan gender
- Air bersihdan sanitasi layak
- Energy bersih dan terjangkau
- Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi
- Industri, inovasi dan infrastruktur
- Berkurangnya kesenjangan
- Kota dan komunitas lanjutan
- Konsumsi dan produksi yang bertanggungjawab
- Penanganan perubahaniklim
- Ekosistem laut
- Ekosistem daratan
- Perdamaian, keadilan dan kelembagaan yang tangguh
- Kemitraan untuk mencapai tujuan
Inovasi jalan aspal yang menggunakan limbah keresek sebagai salah satu bahan baku misalnya, merupakan pemenuhan tujuan nomor (1),  (8), (9), (10), (11), (13), dan  (14) serta (15) karena    ekosistem darat dan ekosistem laut terselamatkan dengan tidak dibiarkannya sampah keresek mencemari darat dan laut. Hal tersebut berdampak positif terhadap potensi kemiskinan akibat sampah yang mengotori lautan.
Jika riset IMF menyebutkan bahwa posisi perekonomian Indonesia tahun 2016 berada di peringkat 8 dengan total produk domestik bruto (GDP) US $ 3028 miliar. Maka Pricewaterhouse Coopers (PwC), salah satu dari empat penyedia jasa auditor besar di dunia, mengatakan bahwa  Indonesia akan berada di peringkat 5 di tahun 2030 dengan estimasi nilai GDP US $ 5.424 miliar
Peringkat tersebut akan naik menjadi peringkat 4 di tahun 2050 dengan estimasi nilai GDP US$10.502 miliar berdasarkan nilai GDP dengan metode perhitungan Purchasing Power Parity (PPP). Posisi tersebut akan menjadikan Indonesia dengan perekonomian big emerging market mengingat posisi Indonesia merupakan negara dengan perekonomian terkuat di Asia Tenggara.
Siap?
Tentu saja siap dengan begitu banyak support, diantaranya Balitbang PUPR yang selalu menghasilkan inovasi-inovasi untuk hadirkan solusi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H