Mohon tunggu...
Maria G Soemitro
Maria G Soemitro Mohon Tunggu... Freelancer - Volunteer Zero Waste Cities

Kompasianer of The Year 2012; Founder #KaisaIndonesia; Member #DPKLTS ; #BJBS (Bandung Juara Bebas Sampah) http://www.maria-g-soemitro.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tampan dan Visioner, Akhirnya Ridwan Kamil Dilamar Empat Parpol

3 November 2017   12:35 Diperbarui: 3 November 2017   13:05 1682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tampan? Ah, siapa bilang? Tentu saja menurut sejumlah media diantaranya tribunnews.com yang mendapuk Kang Emil, nama panggilan Ridwan Kamil sebagai salah satu pejabat daerah yang ganteng dan mampu membuat klepek-klepek. Jiahhhhh..... ^^

Bagaimana dengan predikat visioner? Sebetulnya jauh sebelum menjabat sebagai walikota Bandung, Kang Emil kerap mendulang pujian dari rekan-rekannya. Diantaranya dari mbak Cici, kordinator Bdg Berkebun, salah satu bagian dari Indonesia Berkebun.  Program yang dirancang Kang Emil ini ditujukan untuk mengubah lahan terlantar menjadi produktif, solusi bagi urban stress, serta menyiapkan makanan sehat bagi keluarga. Sungguh visioner bukan?

Setelah terpilih sebagai Walikota Bandung periode 2013-2018, Ridwan Kamil membuktikan bahwa pujian mbak Cici tidak salah alamat. Kang Emil menggunakan ilmu dan  wawasan yang dimiliki untuk mengimplementasikan visi misinya dalam membangun Kota Bandung.

Tujuan

Warga kota Bandung yang bahagia (sumber: sindonews.com)
Warga kota Bandung yang bahagia (sumber: sindonews.com)

 Visi dan misi pembangunan suatu kota kerap hanya berakhir menjadi slogan semata. Tidak demikian halnya dengan Kota Bandung. Kang Emil memilih slogan Bandung Juara, kalimat yang mudah dicerna agar semua pihak turut serta memajukan pembangunan ekonomi, sosial, budaya,  lingkungan  dan aspek lainnya.

Parameter keberhasilannya adalah Indeks Kebahagiaan yang ditargetkan meningkat dari waktu ke waktu. Menurut sumber ada 10 variabel yang digunakan untuk mengukur yaitu pekerjaan, pendapatan rumah tangga, kondisi rumah dan aset, pendidikan, kesehatan, keharmonisan keluarga hubungan sosial, ketersediaan waktu luang, kondisi lingkungan dan kondisi keamanan.

Hasilnya, indeks kebahagiaan Kota Bandung padatahun 2017 mencapai 73,43 melebihi rata-rata nasional yang hanya 70,69. Dengan adanya standar ini diharapkan pembangunan menjadi tepat sasaran,  seimbang antara fisik dan mental.

Mengubah perilaku dan paradigma

Gerakan Pungut Sampah (GPS) sumber: portal.bandung.go.id
Gerakan Pungut Sampah (GPS) sumber: portal.bandung.go.id

Banyak yang mencemooh ketika Kang Emil bersama warga mengikuti gerakan pungut sampah (GPS). Padahal kegiatan GPS bertujuan mengubah paradigma  agar warga mau mengurus sampahnya sendiri. Jika jijik pada sampah yang dihasilkan bagaimana masalah sampah bisa teratasi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun