Mohon tunggu...
Maria G Soemitro
Maria G Soemitro Mohon Tunggu... Freelancer - Volunteer Zero Waste Cities

Kompasianer of The Year 2012; Founder #KaisaIndonesia; Member #DPKLTS ; #BJBS (Bandung Juara Bebas Sampah) http://www.maria-g-soemitro.com/

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Ridwan Kamil, Ruang Publik Dan Meningkatnya Indeks Kebahagiaan

30 September 2015   18:44 Diperbarui: 30 September 2015   22:53 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena tidak adanya parameter sebagai rujukan, sulit sekali menentukan telah terjadi kenaikan kebahagiaan di suatu wilayah. Tidak heran Ridwan Kamil menerima banyak kritikan di akhir dua tahun masa jabatannya. Kebijakannya dianggap hanya untuk bersenang-senang.
Sebagai penganut paham konvensional, kita sering terjebak arti pembangunan. Seorang pejabat kota dianggap sukses jika banyak menghasilkan pembangunan fisik, tanpa mengindahkan pembangunan psikis. Padahal sungguh mubazir pembangunan perumahan mewah mentereng jika penghuninya tidak bahagia. Penghuni yang sakit, tertekan, stress dan acap marah-marah karena merasa tidak berada dalam habitatnya.

Dia terkukung tidak bisa berinteraksi. Tidak ada yang menyapa. Tidak ada yang peduli apakah dia sakit, sehat, gemuk atau belum menikah (jomblo). Tidak heran Ridwan Kamil kerap menyapa warganya yang belum menikah dan menyentil kejombloan mereka dengan jenaka. Bahkan menghadiahi mereka Taman Jomblo. Agar segenap warga Bandung merasakan bahwa dirinya sangat berharga, dirinya sangat bahagia. Ketika itulah terpenuhi fungsi ruang publik. Ruang publik yang dibangun sesuai kebutuhan warga bukan sebaliknya.

Catatan :

  • BCCF menjadi titik lokasi yang didatangi Mari Elka Pangestu ketika pertama kali menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, kemudian presiden Jokowi semasa menjadi capres, juga Triawan Munaf seusai dilantik sebagai Kepala Badan Ekonomi Kreatif.
  • Bangunan BCCF merupakan milik anggota masyarakat yang dipinjamkan secara gratis. Sebagai bukti bahwa kegiatan positif tidak harus selalu dimulai dengan penyediaan dana.
  • Blok Tempe di kelurahan Bojong Loa merupakan kawasan rintisan dimana warga yang acapkali keluar masuk penjara bisa diberdayakan, baik dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi maupun pengelolaan lingkungan. Keberhasilan Ridwan Kamil mendampingi blok tempe diganjar penghargaan Urban Leadership Award dari University of Pennsylvania, Amerika Serikat.

 

 

 

 [caption caption="Kampung Kreatif Dago Pojok"]

[/caption]

 

sumber foto:

Sumber foto:
- Dokumen pribadi

- Bandung Berkebun
- BCCF
- Rappler.com
- Tempo.co
- Starglammagz.com

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun