Pengaruh lingkungan eksternal terhadap pengambilan keputusan strategi

Para pemimpin organisasi, baik di level manajemen tingkat tinggi, menengah, maupun bawah, dituntut untuk memiliki kemampuan dalam menerjemahkan visi dan misi organisasi ke dalam sasaran, strategi, maupun kebijakan yang lebih operasional. Efektivitas seorang pemimpin sangat ditentukan oleh seberapa efektif pengambilan keputusan strategis yang ia hasilkan dalam kerangka mencapai sasaran yang hendak diraih. Pengambilan keputusan sendiri sangatlah ditentukan oleh seberapa baik pemimpin menguasai data dari lingkungan tempat organisasi mereka berada. Namun, kelengkapan data belum akan menjadikan se-

orang pengambil keputusan mampu menghasilkan keputusan yang tepat, apabila pemimpin tidak oleh tools analysis yang baik serta sistem pendukung keputusan yang mampu mengolah data menjadi

informasi yang berguna bagi organisasi, khususnya untuk mendukung pencapaian sasaran Di sinilah pentingnya para pemimpin

memiliki pengetahuan tentang pengambilan keputusan strategis.Pengambilan keputusan strategis adalah bagian yang tidak akan per-

nah terlepas dari manajemen strategis, mengingat manajemen strategis itu sendiri secara umum didefinisikan sebagai seperangkat dan serangkaian keputusan serta tindakan yang digunakan untuk memformulasikan dan mengimplementasikan strategi-strategi yang berdaya saing tinggi dan sesuai bagi organisasi dan lingkungannya guna mencapai sasaran organisasi. 

keputusan strategis memiliki dampak yang sangat luas pada upaya-upaya penggerakan dan pengalokasian sumber daya organisasi yang bukan tidak terbatas. Telah banyak contoh yang dapat kita petik selama ini dari banyak keputusan strategis yang dilakukan oleh pemimpin organisasi, yang kemudian justru

menjauhkan organisasi dari tujuan yang hendak dicapai. Ada pun beberapa bentuk strategi yang dilakukan untuk melawan pengaruh lingkungan eksternal:

1. Strategi Generik (Generic Strategy)

Strategi generik diartikan sebagai cara suatu organisasi untuk mengejar keunggulan kompetitifnya di seluruh cakupan dalam rangka memenangkan persaingan. Berbagai model strategi generik dikemukakan oleh para ahli manajemen strategis, antara lain Fred R. David, Pearce dan Robinson, Michael E. Porter, serta Wheelen dan Hunger, yang secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut:

Fred R. David memperkenalkan empat generic strategy, yaitu:

a. Vertical Integration

b. Intensive

c. Diversification

d. Defensive

WKG-3/GC

strategy menjadi:

a. Integration

b. Growth and Market.

c. Diversification

d. Divestation (liquidation and turn-around)

e. Joint Venture (strategic alliance and consortia)

Michael E. Porter membangun tiga generic strategy:

a. Cost Leadership

b. Differentiation

c. Cost Focus and Differentiation Focus

Wheelen dan Hunger membagi generic strategy menjadi:

a. Stability

b. Expansion

d. Retrenchment

Pada prinsipnya, semua model strategi generik tersebut adalah alternatif pilihan bagi pengambil keputusan dalam organisasi guna meres situasi dan kondisi, baik eksternal maupun internal. Oleh karena itu, tidak semua organisasi mempunyai kesempatan yang sama dalam

memperoleh kemenangan dengan satu strategi generik tertentu, walau strategi tersebut terbukti sukses diterapkan di organisasi lain. Bahkan dalam organisasi yang sama, apa yang sukses dan mampu diterapkan di suatu organisasi pada waktu yang lampau tidak menjadi jaminan akan membawa kesuksesan yang sama bagi organisasi pada saat ini. Pengambil keputusan harus mempertimbangkan perbedaan faktor

determinan yang menempatkan posisi kompetisi suatu organisasi, karena sesuai dengan lanskap saat strategi diformulasikan, tiap organisasi

berbeda dalam kemampuan, sumber daya, dan posisi dibandingkan dengan organisasi lainnya. Oleh karena ganisasi yang satu, bisa jadi bukan itu, strategi yang baik di organisasi yang lain. strategi yang paling tepat bagi organisasi lain

2. Strategi Utama (Grand Strategy)

Secara umum, apa pun pendekatan yang digunakan oleh para ahli manajemen strategi untuk memformulasikan teorinya, menurut Glueck semuanya akan bermuara pada empat alternatif strategi utama (grand strategy),

Beberapa grand strategy yang kita kenal selama ini, antara lain:

a. Strategi perluasan/strategi pertumbuhan strategi intensifikasi,

melalui konsentrasi, integrasi, diversifikasi, kerja sama, dan sebagainya.

b. Strategi stabilitas tidak melalui strategi perubahan, jeda, strategi hati-hati.

c. Strategi penghematan, seperti strategi turn-around, strategi dis-

investasi, dan strategi likuidasi (bangkrut).

Dengan memperhatikan pengaruh lingkungan eksternal terhadap pengembalian keputusan strategi, organisasi dapat menjadi lebih responsif terhadap perubahan lingkungan dan meningkatkan kemungkinan kesuksesan strategi yang diambil. Oleh karena itu, penting bagi organisasi untuk terus mengikuti perkembangan lingkungan eksternal dan melakukan evaluasi secara berkala terhadap keputusan strategi yang telah diambil.

Dalam artikel ini, telah dibahas mengenai pengaruh lingkungan eksternal terhadap pengembalian keputusan strategi. Dapat disimpulkan bahwa lingkungan eksternal memiliki peran yang signifikan dalam menentukan keberhasilan suatu strategi perusahaan. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam terhadap faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi pengambilan keputusan strategi sangatlah penting. Dengan demikian, perusahaan dapat menerapkan strategi yang lebih efektif dan relevan dengan kondisi lingkungan eksternal yang ada. Dengan mengelola pengaruh lingkungan eksternal dengan baik, diharapkan perusahaan dapat mencapai tujuan strategisnya secara optimal.