Dawai masa lalu, terpetik lembutÂ
Menyanyikan lagu kenangan syahdu terindahÂ
Suara tawa, aroma bunga mengalun indah dalam memori
Kini kucoba meraih, tapi sia-siaÂ
Bayanganmu semakin kabur, jauh dipelupuk mataÂ
Hanya tinggal melodi, yang terus berirama berputarÂ
Mengisi sepi, di sudut hatiku yang terdalam
Dawai masa lalu, kucatat dalam buku koyak nan tuaÂ
Sebuah kisah yang tak ingin kuulangÂ
Kupetik perlahan, lalu kubakar agar abu-abunya terhembus angin
Kucoba melupakan, semua yang pernah ada
Menghapus jejakmu, dari relung sanubarikuÂ
Namun sayangnya, melodimu terus bergema ditelingaÂ
Mengingatkanku, pada kisah cinta kita yang tak sempurna
Dawai masa lalu, menjadi pelajaran berhargaÂ
Kujadikan pedoman, untuk melangkah melajuÂ
Kupetik kembali, dengan nada yang berbedaÂ
Menciptakan melodi baru, untuk masa depan
Meski luka masih terasa, namun ku tak menyerahÂ
Kujadikan masa lalu, sebagai tumpuan pijakanÂ
Untuk meraih mimpi, dan meraih bahagiaÂ
Dengan hati yang lebih kuat, dan jiwa merona merdeka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H