Mohon tunggu...
Maria Goreti Ika
Maria Goreti Ika Mohon Tunggu... Guru - SMAN 1 PULAU MALAN

MENYUKAI KULINER DAN MEMBACA NOVEL, KISAH DEFEKTIF DAN MISTERI

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dawai Masa Lalu

18 Oktober 2024   10:25 Diperbarui: 18 Oktober 2024   10:33 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dawai masa lalu, terpetik lembut 

Menyanyikan lagu kenangan syahdu terindah 

Suara tawa, aroma bunga mengalun indah dalam memori

Kini kucoba meraih, tapi sia-sia 

Bayanganmu semakin kabur, jauh dipelupuk mata 

Hanya tinggal melodi, yang terus berirama berputar 

Mengisi sepi, di sudut hatiku yang terdalam

Dawai masa lalu, kucatat dalam buku koyak nan tua 

Sebuah kisah yang tak ingin kuulang 

Kupetik perlahan, lalu kubakar agar abu-abunya terhembus angin

Kucoba melupakan, semua yang pernah ada

Menghapus jejakmu, dari relung sanubariku 

Namun sayangnya, melodimu terus bergema ditelinga 

Mengingatkanku, pada kisah cinta kita yang tak sempurna

Dawai masa lalu, menjadi pelajaran berharga 

Kujadikan pedoman, untuk melangkah melaju 

Kupetik kembali, dengan nada yang berbeda 

Menciptakan melodi baru, untuk masa depan

Meski luka masih terasa, namun ku tak menyerah 

Kujadikan masa lalu, sebagai tumpuan pijakan 

Untuk meraih mimpi, dan meraih bahagia 

Dengan hati yang lebih kuat, dan jiwa merona merdeka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun